Ngaji Hikam: Apakah Amal Ibadah akan Membawa Kita Masuk Surga?

10 April 2022, 20:07 WIB
Syekh Ibnu Atha'illah. /Kitab al-Hikam

KARANGANYARNEWS - Pemikir Islam moderat, al-syaikh al-alim al-allamah Dr Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi ataulebih dikenal dengan nama Syekh al-Buthi memberikan ulasan menarik tentang amal ibadah.

“Apakah bergantung pada amal ibadah itu sebagai sikap terpuji atau tercela?” tanyanya mengawali ceramahnya.

Jawabannya adalah: Tercela. Itulah sebabnya, kata Syekh al-Buthi, manusia dilarang bergantung pada amal baik apapun yang telah dilakukan.

Baca Juga: Jalan Spiritual Sosrokartono yang Mengantarkannya Mati dalam Kesederhanaan

Menurut dia, dalam upaya meraih ridha dan rahmat Allah dan balasan yang dijanjikan-Nya jangan sampai seoranghamba bergantung pada amal ibadahnya.

“Sebaik dan sebanyak apapun amal Anda, salat, puasa, haji, sedekah, dan lain-lain, jangan sampai Anda bergantung pada semua itu. Tapi bergantunglah rahmat dan kemurahan-Nya,” jelas dia.

Syekh al-Buthi mengutip hadis riwayat Imam al-Bukhari: 

“Tak seorang pun yang amalnya memasukkannya ke dalam surga. Sahabat bertanya: Tidak juga Anda, ya Rasul? Nabi menjawab: Tidak juga aku. Namun Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku.” (HR. Al-Bukhari).

Baca Juga: Cinta Dunia Pangkal Segala Kesalahan, Inilah 6 Aspeknya

Syekh al-Buthi menegaskan amal ibadah dan kebaikan bukan nilai yang harus dibayar untuk bisa masuk surga. Karena kita beramal, maka otomatis kita berhak masuk surga? Tidak.

“Jika amal Nabi tidak menjamin beliau masuk surga, apalagi amal kita?. Tapi Nabi pasti masuk surga karena rahmat Allah, bukan karena amal beliau,” jelasnya.

Lantas bagaimana sikap kita berkaitan dengan amal-amal yang kita lakukan?

Meurut Syekh al-Buthi, sikap seorang hamba adalah melakukan amal ibadah dengan ikhlas karena Allah, sekaligus berharap balasan kemurahan dan rahmat-Nya.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Memaknai Falsafah Filosofi Secangkir Kopi

Lalu, akibat buruk apa yang akan terjadi jika seorang hamba menaruh harapan dapat balasan dari amal yang merekalekukan?

Syekh Ibnu Atha'illah, penulis kitab Al-Hikam, mengatakan manusia hanya akan kehilangan harapan jika menggantungkan surga pada amal ibadahnya.

Harapan itu lenyap jika suatu saat seorang hamba berbuat salah dan dosa. Padahalmanusia itu tempatnya salah dan doa,” ujar  Syekh Ibnu Atha'illah.

Baca Juga: Awas! Jangan Lakukan Dua Dosa Ini di Bulan Ramadhan, Begini Penjelasan Gus Baha

Dia melanjutkan jika manusia beramal karena Allah dan berharap hanya pada-Nya, maka mereka kan terus beramal dan berharap pada Allah, meski suatu saat melakukan dosa.

“Itu bedanya antara orang yang beramal dan bergantung pada amalnya, dengan mereka yang beramal dan bergantung pada Allah,” ujarnya.***

 

Editor: Ken Maesa Pamenang

Tags

Terkini

Terpopuler