6 Karomah Mbah Moen, Bertemu Nabi Khidir Sampai Terima Pesan Rasulullah

19 April 2022, 23:26 WIB
KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) /Tangkapan YouTube Riyo Fulana/

KARANGANYARNEWS - KH Maimoen Zubair yang akrap disapa Mbah Moen,  ulama yang sangat berpengaruh di Indonesia.

semasa hidupnya, selain berjuang untuk kemajuan Islam, juga memberikan kontribusi besar dalam dunia perpolitikan nasional.

Berbeda dengan tokoh lainnya, Mbah Moen disebut-sebut jemaahnya diberikan karomah Allah SWT karena ketakwaannya. Karomah, adalah keajaiban yang diberikan Allah Ta'ala kepada para hamba yang sangat dikekasihi-Nya.

Baca Juga: Catat dan Amalkan, Wirid Tolak Miskin Ala KH Maimoen Zubair

Berikut 6 karomah Mbah Moen yang belum banyak diketahui publik, dari bertemu Nabi Khidir Sampai Terima Pesan Rasulullah SAW, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Riyo Fulana;

1.Tongkatnya kembali lagi setelah hilang selama 7 tahun

Seorang santri dari Pondok Pesantren Al Anwar Rembang, murid Mbah Moen tengah melaksanakan ibadah haji. Ia ingin memberikan hadiah, namun karena Mbah Moen telah memiliki banyak sorban, sang santri akhirnya memutuskan membelikan tongkat.

Awalnya santri tersebut sempat menolak tawaran pedagang di sana, karena pedagang seakan memaksa untuk membeli akhirnya dia pun membeli tadi. Di luar dugaannya, setelah sampai di tanah air dan tongkat itu diberikan kepada Mbah Moen, ternyata tongkat itu milik Mbah Moen yang hilang tujuh tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Mendedah Revolusi Mental Ala Serat Kalatida

2.Memiliki Penglihatan Batin

Kediaman Mbah Moen tidak pernah sepi dari orang yang sholat maupun tamu yang datang bersilahturahmi. Rumah Mbah Moen, memang sering kedatangan  tamu tanpa diundang.

Ketika itu rumah Mbah Moen kedatangan tamu dari marga Bin Syaikh Abu Bakar dan Asegaf. Namun sebelum mulai berbicara, Mbah Moen langsung menghampiri tamunya tersebut lalu berkata, "Antum As-Seqof, Antum BSA (Bin Syaikh Abu Bakar)."

Tamu tersebut pun terkejut lalu bertanya, bagaimana Mbah Moen dapat mengetahuinya. Lalu Mbah Moen menjawab, "Dilihat dari matanya sudah ketahuan."

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Eling Pepeling Filosofi Caping

Kemudian diajak masuk ke ruangan dalam, karena kedatangan tamu istimewa dan dijamu dengan makanan.

Setelah makan, Mbah Moen memberikan dua amplop kepada habib tersebut,  dijelaskan amplop tersebut dapat digunakan untuk bekal habib serta kebutuhan lainnya. Anehnya, isi amplop tadi sama persis dengan apa yang mereka butuhkan.

3.Bertemu Nabi Khidir Alaihissallam

Dahulu saat sedang berada di Jawa Timur, sekira pukul 11.00 WIB Mbah Moen merasakan seperti ada yang memanggil dirinya, suara tersebut datang dari makam dekat pondok.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Memaknai Falsafah Filosofi Secangkir Kopi

Di makam tersebut ternyata terdapat Nabi Khidir Alaihissallam yang berpakaian petani. Lalu Nabi Khidir berkata, "Kamu cinta kepada saya, saya juga cinta kepada kamu, dijamin Gusti Allah nantinya."

Nabi Khidir Alaihissallam mendoakan Mbah Moen lama sekali, kemudian Nabi Khidir menghilang dan Mbah Moen kembali ke pondok.

  1. Dititipi Pesan Rasulullah Melalui Mimpi

Melalui mimpi, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menitipkan keturunannya untuk berguru dengan Mbah Moen. Habib Zaky yang saat itu merupakan keturunan Rasulullah, diberi wejangan pamannya agar tidak memberi tahu kepada Mbah Moen kalau dirinya merupakan keturunan Rasul.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Nama Japamantra dan Doa

Namun di tengah malam, Mbah Moen mendatangi Habib Zaky lalu mengatakan mengapa dirinya tidak menyebutkan kalau keturunan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, karena Mbah Moen baru saja bermimpi bertemu Rasulullah dan dititipkannya keturunannya untuk berguru di pondok Mbah Moen.

5.Keajaiban di sekitar wafatnya Mbah Moen

Ada beberapa yang mengatakan, Mbah Moen mengetahui kapan dia wafat. Salah satu kisahnya, saat Mbah Moen sedang berada di salah satu hotel di Makkah.

Ada tamu yang menemui Mbah Moen dan bertanya, sampai kapan Mbah Moen menetap. Mbah Moen menjawab, sampai tanggal 5. Padahal, saat itu ritual hajinya baru akan selesai tanggal belasan.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Memaknai Falsafah Filosofi Pacul

Keajaiban lain saat di hari wafatnya, alam sekitar mengiringi kepergiannya. Awan mendung serta hujan turun saat di pagi hari, padahal saat itu musim kemarau.

6.Nasi Berkat Tahlil 7 Harian Tidak Basi Sampai Jam 11 Siang

Mulai nasi, ikan, daging, kue, dan lain-lain tidak ada penurunan kualitas yang normalnya dapat terjadi pada makanan. Kondisinya masih layak makan, seperti saat baru saja dibagikan.

Wallahu a'lam bishawab, Mbah Moen wafat pada tahun 2019 dalam usia 90 tahun di tanah suci Makkah, Arab Saudi.

Baca Juga: Ini 5 Aplikasi Alquran Terbaik, Ngaji Jadi Lebih Mudah

Beliau merupakan tokoh penting dalam Nahdlatul Ulama (NU), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), juga pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Rembang. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler