Waspadai, Alergi Dapat Berakibat Fatal: Ini 4 Test Diagnose Pengobatan Medis

24 Juli 2022, 11:05 WIB
Jangan sepelekan alergi, jikalau tidak tepat mengobati secara medis dan atau penyembuhan secara alami, bisa berakibat fatal /Ilustrasi alergi Alodokter/

KARANGANAYARNEWS - Reaksi alergi selain dirasa dan berdampak berbeda terhadap setiap orang, juga tidak dapat disembuhkan secara singkat dan sempurna.

Munculnya reaksi alergi yang tidak terprediksi, dapat disembuhkan secara alami maupun dengan pengobatan kimia, tergantung jenis reaksi alergi yang diderita.

Jikalau memilih pengobatan kimia, pun sebenarnya juga tidak dapat sembarangan mengkonsumsi sebarang jenis obat yang dapat dibeli di apotek atau toko obat.

Baca Juga: Izin Penelitian terhadap Ganja untuk Medis, Siap Dibuat Kementerian Kesehatan

Karena jika sebagaimana diketahui, jikalau terus menerus meminum obat kimia selain menyebabkan pengendapan racun obat kimia dalam tubuh, juga beresiko ketergantungan obat kimia tersebut.

Karena itulah, sebaiknya sebelum melakukan pengobatan secara medis melakukan upaya penyembuhan secara alami terlebih dahulu.

Selain dimaksud untuk meringankan gejala alergi, juga sebagai pencegahan  kambuhnya alergi lagi, juga diperuntukkan menghindai reaksi yang mengancam jiwa, dikarenakan syok alergi tersebut.

Baca Juga: WHO Siapkan QR Code Khusus untuk Harmonisasi Protokol Kesehatan Global

Dikutip KaranganyarNews.com dari Halodoc dan Pikiran-Rakyat.com, beberapa penyembuhan secara alami ternyata juga dikhawatirkan berefek samping. Bahkan, disebutkan juga berdampak menimbulkan alergi baru dari penyembuhan secara alami.

Karena itulah, sebelum mengonsumsi obat kimia atau melakukan penyembuhan secara alami, disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Selain untuk mendiagnosis penyebab alergi, dimaksud juga untuk mengetahui secara medis penyebab alergi yang diderita, dan untuk menentukan jenis serta dosis obat yang tepat.

Baca Juga: Hati-hati, OJK Gunakan Pendekatan Risiko Dalam Menilai Kesehatan BPR Dan BPRS

Untuk mendiagnose penderita alergi, diantaranya dokter akan melakukan empat tindakan medis sebagai berikut:

1.Test Eliminasi

Pada test eliminasi dilakukan dokter dengan menanyakan kepada pasien penderita alergi terkait makanan yang dikonsumsi serta aktivitas yang dilakukan sebelum reaksi alergi tadi muncul.

Tindakan dokter kepada pasien penderita alergi tadi, selain dimaksud untuk mendiagnosis penyebab alergi, jug untuk menghindari makanan dan atau aktifitas yang diduga menyebabkan reaksi alergi.

Baca Juga: Peminat Vaksin Booster Meningkat, Kepala Dinas Kesehatan Karanganyar : Sebagai Syarat Pengambilan BLT

2.Test Tempel (Skin Patch Test)

Merupakan test substansi penyebab alergi atau alergen yang berupa lembaran di tempel pada kulit, unyuk memastikan pemicu alergi penderita. Tentu saja, test ini hanya bisa dilakukan di rumah sakit atau klinik dermatologi profesional.

3.Test Darah

Test darah dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari penderita, diperuntukkan pengujian mengukur kadar antibodi yang dihasilkan imun (antibodi IgE) dan yang bereaksi terhadap alergi.

4.Test Tusuk Kulit

Test ini, hanya dilakukan ahli penguji alergi. Penderita akan ditetesi cairan allergen,  substansi penyebab alergi.  Pada tes ini, penderita alergi akan ditusuk dengan jarum kecil yang mengandung cairan alergen ke kulit penderita, nantinya untuk melihat reaksi kulit.

Baca Juga: Foto-foto AKP Rita Yuliana, Polwan Cantik dengan Pesona Bidadari

Jika kulit menjadi merah, meradang atau pun gatal, dipastikan penderita mengalami alergi.

Sejauh ini belum ada cara untuk mencegah alergi, baik secara medis maupun secara alamiah. Metode pencegahan termudah dan terfektif, jikalau sudah mengetahui potensi penyebab alergi, lebih baik dihindari.

Jikalau terlanjur infeksi, kemudian sudah menghidari namun tidak ada reaksi penyembuhan atau samakin parah tentunya berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan medis dan pengobatan lebih lanjut. [yunita] ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler