Terinspirasi Filosofi Keseimbangan Alam, Ki Joko Melukis Wayang Bermedia Sekam Padi

- 10 November 2021, 10:37 WIB
Ki Joko Sutejo menuangkan imajinya melukis tokoh wayang dengah sekam di gudang tumpukan sekam milik tetangganya
Ki Joko Sutejo menuangkan imajinya melukis tokoh wayang dengah sekam di gudang tumpukan sekam milik tetangganya /Kustawa Esye/

“Warna hitam dari arang kayu. Semua bahan tersebut dapat diperoleh dengan mudah dari sekitar pekarangan rumah.” Kesenian wayang, terutama wayang kulit purwa menurutnya telah dikenal dan digemari masyarakat Indonesia lebih 1.000 tahun lalu.

Sejarah wayang ini didapat dari inskripsi tahun 907 masehi, tepatnya pada masa pemerintahan raja Dyah Balitung. Demikian pula pada masa pemerintahan Raja Airlangga abad ke-11.

Baca Juga: Festival Karawitan SMP, 80 Sekolah di Karanganyar Memiliki Gamelan

Pagelaran seni pertunjukan wayang berbagai gaya dan jenisnya, sangat menarik perhatian masyarakat berbagai daerah. Menurut Joko Sutejo, dulu wayang terbuat dari daun tal, kayu pipih, kertas, kain, dan kulit kerbau. ***

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah