KARANGANYARNEWS - Namanya memancing penasaran, Tempe Alakatak. Rasanya? Hemm…!! Uenaak dan Enuuk bingit.
Lebih uniknya, Tempe Alakatak yang kian langka hanya ada di seputaran Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo belahan selatan, perbatasan Kabupaten Klaten. Kabar terupdate, di Kecamatan Tawangsari juga ada yang menjajakan.
Atau, ada lagi penjual Tempe Alakatak, tapi lebih jauh. Di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), perbatasan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Klaten, keduanya Provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga: Rekomended Bingit, Inilah Sensasi Citarasa Soto Rempah Cangkir Blirik
Itu pun, hanya dijajakan di pasar tradisional. Tidak dapat ditemukan di setiap warung makan, baik di Kecamatan Weru maupun Kecamatan Tawangsari.
"Praktis, jika pembeli datangnya ke pasar tradisional kesiangan jangan berharap dapat mencicipi enuk endhulnya Tempe Alakatak,” kata Jumeri, 58 tahun, warga Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.
Tempe Alakatak, kuliner tradisional paduan dua menu utama, mie dan tempe. Bukan mie yang terbuat tepung gandum, tapi mie tradisional berbahan tepung tapioka masyarakat kampung menyebutnya mie pati kanji.
Baca Juga: 5 Kuliner Khas Tawangmangu yang Bikin Nagih, Rasanya Enak dan Enak Banget!
Mie yang menyertai Tempe Alakatak, menurutnya ada yang polos berwarna putih ada juga yang kuning, mie kanji warna kuning saat membuat diberi pewarna alami dari empon-empon kunyit.