Paduan satunya lagi, tempe. Bukan tempe kedelai, tapi tempe yang berbahan baku biji kacang koro atau benguk.
Sebelum tersaji bersama mie tepung tapioka, kemudian disebut kuliner Alakatak, tempe benguk diolah dengan bumbu rempah gulai tapi ampas kelapanya disertakan, tidak dibuat santan.
Baca Juga: Museum Didi Kempot, Ratusan Lagu Sang Maestro Terlahir di Meja Makan
Setelah olahan tempe gulai selesai, barulah siap disajikan dengan mie tepung tapioka. Tempe Alakatak, tersaji dengan wadah pincuk daun jati basah.
Jika pembelinya menginginkan dibawa pulang, kuliner Tempe Alakatak dilayani dengan dibungkus daun jati. Kuliner tradisional berbungkus daun jati, disebut-sebut lebih memberikan citarasa khas.
Sajian Tempe Alakatak semakin bercitarasa enuk gurih nan endhul, jika menyantapnya dipadukan krupuk Kelir. Disebut krupuk Kelir, lantaran produsennya warga di Kecamatan Watu Kelir.
Baca Juga: Masih Jomblo, Inilah Deretan Neptu Weton Peraih Jodoh Tahun 2022
Penasaran dan ingin segera mencicipi? Segeralah datang ke beberapa pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo bagian selatan, atau wilayah Kabupaten Gunung Kidul bagian utara.
Diantaranya Pasar Cakruk Karangtengah, dan Pasar Tawang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Selan itu tersedia juga di Pasar Watu Kelir, Pasar Candi, Pasar Semin, dan Pasar Gunung Kidul.
"Tapi ingat, kalau sampai di pasar tradisinal sudah kesiangan dipastikan kehabisan,” pesan Jumeri.