Wow..Ternyata Kotoran Hewan Bisa untuk Cegah Kehamilan. Benarkah..?

- 19 Maret 2022, 16:40 WIB
Ilustrasi wanita hamil
Ilustrasi wanita hamil /:Pixabay/ Marncom

KARANGANYARNEWS - Pengendalian kehamilan menjadi salah satu cara efektif untuk menekan pertambahan jumlah penduduk.

Karena itu serangkaian upaya dilakukan masyarakat untuk bisa mengendalikan kehamilan. Salah satunya dengan menggunakan alat kontrasepsi.

Berbagai produk alat kontrasepsipun ditawarkan untuk dipilih sebagai bagian dari program pengendalian jumlah penduduk.

Alat kontrasespsi sendiri adalah alat bantu yang digunakan untuk mencegah terjadinya proses pembuahan di dalam rahim seorang perempuan.

Baca Juga: Profil dan 7 Foto Aduhai Mantan Pacar Marquez, Lucia Rivera yang Hobi Pose Tanpa Sehelai Kain dan Kutang

Ada banyak jenis alat kontrasepsi yang bisa dipilih masyarakat, mulai dari yang diminum berupa pil, yang dikenal dengan pil KB.

Lalu ada yang ditanam di dalam tubuh seperti spiral ataupun susuk. Namun ada pula yang dipakai begitu akan melakukan hubungan badan seperti kondom.

Pil KB dipandang lebih praktis karena seorang perempuan tidak perlu lagi khawatir akan hamil, meski melakukan hubungan seksual berkali-kali. Asalkan berada dalam rentang waktu tertentu yang menjadi rentang waktu pengaruh obat.

Sebab bila sudah di luar waktu tersebut, maka resiko kehamilan yang akan terjadi sangat besar.

Baca Juga: Warga Surabaya Dilarang Pakai Kantong Plastik untuk Belanja. Begini Sanksinya Kalau Melanggar

Alat yang lebih aman sebenarnya adalah susuk dan spiral. Sebab dengan sekali tanam, maka seorang perempuan tidak akan pernah hamil, meski berhubungan badan berkali-kali. Asalkan tidak ada masalah dengan alat-alat yang ditanam di dalam tubuh tersebut.

Spiral ditanam di dalam rahim untuk mencegah pertemuan antara sel sperma dengan sel telur. Sehingga tidak terjadi proses pembuahan.

Sedangkan susuk di tanam di bagian tubuh tertentu dengan tujuan mengendalikan kesuburan pada perempuan.

Baca Juga: Agar Tidak Jadi Korban, Kenali Dulu Ciri-Ciri Mahluk Blorong Saat Menyamar Wujud Manusia

Lalu alat yang lain adalah kondom, yang dikenakan oleh kaum pria untuk mencegah masuknya sperma ke dalam rahim. Sehingga mencegah terjadinya proses pembuahan. Agar tidak terjadi kehamilan.

Alat-alat kontrasespsi tersebut terbilang peralatan baru yang diciptakan manusia, seiring semakin berkembangnya teknologi.

Lebih jauh dari itu, sebenarnya para nenek moyang kita juga telah memikirkan upaya pencegahan kehamilan dengan cara-cara tradisional.

Hal itu tertulis dalam buku Sex in History yang ditulis Reay Tannahil.

Dalam tulisannya disebutkan bahwa masyarakat telah berupaya mengendalikan kehamilan sejak jaman dulu dengan berbagi tujuan.

Baca Juga: Misteri Naik Mobil dari Purworejo ke Semarang Hanya 44 Menit

Dan cara yang dilakukan umumnya adalah dengan melakukan ‘pembunuhan’ terhadap sperma yang dikeluarkan seorang pria.

Sebab dengan matinya sel sperma yang dikeluarkan seorang pria, maka sel sperma itu tidak akan mampu membuahi sel telur di dalam rahim, yang berarti tidak akan ada kehamilan.

Banyak jenis ramuan yang dipakai untuk melakukan hal itu, mulai dari yang dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan sampai dengan yang diramu dari bahan kotoran hewan.

Ya. Kotoran hewan juga sempat disebut dipakai sebagai bahan ramuan pencegah kehamilan.

Baca Juga: Baso Aci, Sajian Kuliner Khas Bandung yang Akrab di Lidah Semua Orang

Dan jenis hewan yang disebut di sini adalah buaya dan gajah.

Disebutkan bahwa kotoran kedua hewan tersebut bersifat sangat asam, yang mana sangat efektif untuk membunuh sel sperma yang masuk ke dalam rahim.

Dalam pemakaiannya, bagi kita mungkin bisa dibilang sangat menjijikkan. Sebab untuk mencegah kehamilan, kotoran gajah atau buaya dimasukkan ke liang vagina sebelum melakukan hubungan seksual.

Keberadaan kotoran binatang ini akan menciptakan kondisi yang sangat asam, sehingga saat sperma masuk akan langsung mati.

Baca Juga: Cidera Tangan Belum Sembuh, Ganjar Menyapa Warga Sambil Jalan Pagi

Sedangkan untuk jenis tumbuhan, yang dipakai adalah dari jenis pohon akasia.

Ini karena bagian tanaman terutama pada pucuk-pucuknya ini, banyak mengandung asam laktat. Yang efektif dalam mengendalikan ‘kehidupan’ sel sperma yang masuk ke dalam rahim.

Pemakaian ramuan ini juga tak berbeda dengan bahan dari kotoran hewan. Yaitu dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan badan.

Selain sebagai spermisida, beberapa jenis tumbuhan juga kerap dimanfaatkan untuk mencegah kehamilan.

Baca Juga: Peringatan Hari Tidur Sedunia. Begini Cara Agar Tidur Berkualitas

Hanya saja berbeda dengan jenis spermisida yang dimasukkan ke liang vagina, bahan-bahan tersebut justru dikonsumsi.

Tujuannya tak lain untuk mengendalikan kesuburan di dalam rahim. Sehingga bisa mencegah kehamilan.

Di Indonesia sendiri dikenal ada tanaman bandotan (Angeratum conyzoides), yang dikenal mampu mencegah kehamilan.

Bahkan efek ramuan ini dipercaya mampu menggugurkan janin yang ada di dalam rahim.Karenanya kerap dipakai sebagai bahan ramuan untuk pengguguran kandungan.***

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah