Network
Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
RASULULLAH SAW mengajarkan hidup tak berlebihan, hidup seimbang adalah sebuah fitrah. Berlebihan dalam hal apapun, jelas tidaklah baik.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim, Anas bin Malik RA (Sahabat Rasulullah SAW yang sehari-hari membantu beliau), melihat tiga orang lelaki datang ke rumah istri-istri Nabi SAW.
Mereka bertanya bagaimanakah ibadahnya manusia yang digelari Al Amin itu? Mereka mendapat jawaban yang sangat menakjubkan, Rasulullah SAW yang sudah diampuni seluruh dosa-dosanya ternyata amat giat beribadah.
Baca Juga: Wajib Dicatat, Inilah 5 Perspektif Islam Terkait Kekayaan Duniawi
Ketiga lelaki tadi, pun merasa amalnya selama ini tak ada apa-apanya dibanding amalan sang Nabi.
"Apa artinya kita dibandingkan Nabi SAW, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang?" Begitu cetus mereka, sebagaimana pembicaraan mereka yang ditangkap Anas.
Kemudian, muncul azzam (tekad) ketiganya memperbaiki diri secara totalitas. Mereka, bahkan berniat berbuat baik hingga melampaui batas demi rasa malu melihat betapa hebatnya ibadah Rasulullah SAW.
Baca Juga: Seberapa Beratnya Terpaan Ujian, Itulah Kadar Cinta Allah Kepada Kita
