Di makam tersebut ternyata terdapat Nabi Khidir Alaihissallam yang berpakaian petani. Lalu Nabi Khidir berkata, "Kamu cinta kepada saya, saya juga cinta kepada kamu, dijamin Gusti Allah nantinya."
Nabi Khidir Alaihissallam mendoakan Mbah Moen lama sekali, kemudian Nabi Khidir menghilang dan Mbah Moen kembali ke pondok.
- Dititipi Pesan Rasulullah Melalui Mimpi
Melalui mimpi, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menitipkan keturunannya untuk berguru dengan Mbah Moen. Habib Zaky yang saat itu merupakan keturunan Rasulullah, diberi wejangan pamannya agar tidak memberi tahu kepada Mbah Moen kalau dirinya merupakan keturunan Rasul.
Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Nama Japamantra dan Doa
Namun di tengah malam, Mbah Moen mendatangi Habib Zaky lalu mengatakan mengapa dirinya tidak menyebutkan kalau keturunan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, karena Mbah Moen baru saja bermimpi bertemu Rasulullah dan dititipkannya keturunannya untuk berguru di pondok Mbah Moen.
5.Keajaiban di sekitar wafatnya Mbah Moen
Ada beberapa yang mengatakan, Mbah Moen mengetahui kapan dia wafat. Salah satu kisahnya, saat Mbah Moen sedang berada di salah satu hotel di Makkah.
Ada tamu yang menemui Mbah Moen dan bertanya, sampai kapan Mbah Moen menetap. Mbah Moen menjawab, sampai tanggal 5. Padahal, saat itu ritual hajinya baru akan selesai tanggal belasan.
Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Memaknai Falsafah Filosofi Pacul
Keajaiban lain saat di hari wafatnya, alam sekitar mengiringi kepergiannya. Awan mendung serta hujan turun saat di pagi hari, padahal saat itu musim kemarau.