Khutbah Sholat Idul Fitri 1443 H; Islamofobia Musuh Bangsa yang Beradab

- 29 April 2022, 21:57 WIB
Ilustrasi Sholat Idul Fitri
Ilustrasi Sholat Idul Fitri /Dok PRMN/

Itu artinya, siapapun yang membenci Islam, kini dia akan berhadapan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Siapapun yang mempecundangi, memecahbelah Islam adalah lawan PBB. Lalu, hikmah apa yang dapat diambil umat Islam dalam perang melawan Islamophobia yang digagas PBB ini? Ke depan, inilah agenda besar umat Islam sedunia.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Memaknai Falsafah Filosofi Pacul

Narasi Soal NII dan Islamofobia

Namun sungguh ironi, Indonesia yang menganut asas kemanusiaan yang adil dan beradab, dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Bukannya meratifikasi putusan PBB untuk ikut memerangi Islamofobia, melainkan sebaliknya, menggunakan Islamophobia sebagai alasan untuk membuat kebijakan yang diskriminatif dan rasis.

Narasi kebencian, ketakutan terhadap Islam dan kaum muslimin terus diproduksi, baik untuk kepentingan politik, bisnis, maupun keamanan. Islamophobia semakin lancang disuarakan melalui sinyalemen pejabat dan kebijakan publik.

Fenomena gangguan mental, yang dalam istilah psychology dikenal dengan overthinking, berfikir dan bersikap berlebihan setiapkali berhadapan dengan Islam dan umat Islam, sedang merasuki pola pikir sejumlah pejabat negeri ini.

Fenomena overthinking misalnya, menyeruak melalui statemen pejabat dan Menteri, yang kini sedang viral.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Nama Japamantra dan Doa

Penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebut kelompok teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat (Sumbar) mempersiapkan senjata tajam berupa golok dalam upaya melengserkan pemerintah sebelum Pemilu 2024.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah