Buntut Invasi Rusia, Pengadilan Ukraina Vonis Seorang Tentara Rusia Hukuman Seumur Hidup

- 24 Mei 2022, 23:03 WIB
Vladim Shishimarin saat menghadiri persidangan di Pengadilan Ukraina
Vladim Shishimarin saat menghadiri persidangan di Pengadilan Ukraina /Viacheslav Ratynskyi/Reuters

KARANGANYARNEWS - Seorang tentara Rusia divonis hukuman penjara seumur hidup pada Senin oleh Pengadilan Ukraina karena membunuh seorang warga sipil.

Adalah Vadim Shishimarin, sosok tentara Rusia yang juga komandan tank berusia 21 tahun, yang divonis bersalah atas pembunuhan Oleksandr Shelipov, 62 tahun.

Shishimarin membunuh korban di desa Chupakhivka, Ukraina, pada 28 Februari, empat hari setelah Rusia melancarkan invasi.

Hakim Serhiy Agafonov mengatakan Shishimarin, yang mendapat "perintah kejahatan" dari atasannya, telah menembak kepala korban dengan senjata otomatis.

Baca Juga: Mencengangkan..! Hampir 1000 Warga AS Masuk Daftar Hitam Pemerintah Rusia. Ini Akibatnya.

"Mengingat bahwa kejahatan yang dilakukan adalah kejahatan terhadap perdamaian, keamanan, kemanusiaan dan aturan hukum internasional… pengadilan tidak melihat kemungkinan untuk menjatuhkan hukuman yang lebih singkat," kata hakim.

Shishimarin, yang mengenakan sweter bertudung warna biru abu-abu, menyaksikan jalannya persidangan dari ruang kaca. Dia tidak menunjukkan ekspresi apa pun ketika vonis dibacakan.

Dia berdiri dengan kepala tertunduk selama persidangan, mendengarkan perkataan seorang penerjemah.

Persidangan yang dimulai pekan lalu itu menjadi simbol penting bagi Ukraina. Seorang pengacara internasional mengatakan bakal ada kasus-kasus kejahatan perang lain yang disidangkan.

Ukraina menuduh Rusia melakukan tindakan kejam dan brutal terhadap warga sipil selama invasi. Kiev mengatakan telah mengidentifikasi lebih dari 10.000 dugaan kejahatan perang.

Rusia membantah telah menyerang warga sipil atau terlibat dalam kejahatan perang selama melakukan "operasi militer khusus" di Ukraina.

Baca Juga: Wanita Rusia dan Balitanya Dideportasi Imigrasi Bali. Ini Penyebabnya

Kremlin belum mengeluarkan komentar atas vonis tersebut. Sebelumnya mereka mengaku tidak punya informasi tentang persidangan itu dan mengatakan bahwa tidak adanya misi diplomatik di Ukraina menyulitkan mereka untuk memberi bantuan.

Jaksa penuntut umum Ukraina mengatakan Shishimarin dan empat tentara Rusia lainnya mencuri sebuah mobil untuk melarikan diri setelah pasukan mereka diserang oleh tentara Ukraina.

Setelah berkendara ke Chupakhivka, kelima tentara itu melihat Shelipov tengah bersepeda sambil berbicara lewat ponsel. Shishimarin lalu diperintahkan untuk membunuh Shelipov agar lokasi mereka tidak dilaporkan, kata jaksa.

Pada persidangan pekan lalu, Shishimarin mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada janda korban. Pengadilan itu mengeluarkan vonis lima hari setelah menggelar sidang pertama untuk mendengarkan kesaksian.

Baca Juga: Baru Ditunjuk, Seorang Menteri di Prancis Dibayangi Tuduhan Melakukan Perkosaan

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) belum pernah menjatuhkan hukuman seumur hidup dan Pengadilan Kejahatan Internasional bagi eks Yugoslavia hanya memvonis enam orang dengan penjara seumur hidup.

Mark Ellis, direktur pelaksana Asosiasi Pengacara Internasional, mengatakan putusan itu "tidak mengejutkan" dan bisa menjadi potongan pertama dalam "puzzle besar yang juga melibatkan tentara Ukraina yang ditahan di Rusia".

"Jika ini persidangan dasar… (persidangan itu) bakal menjadi standar yang sangat tinggi," kata dia.

Dia memperkirakan kasus kejahatan perang lain di Ukraina bakal dijatuhi hukuman serupa.***

Editor: Klasik Herlambang

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x