Baca Juga: Daftar 5 Anime Rilis Bulan Ini, Ada Bleach hingga Attack on Titan di September 2023
Aksi heroik dua biarawati mampu menumpas teror Valak, bahkan tanpa bantuan laki-laki menjadi sebuah angle khusus harus diketahui penonton.
Dalam The Nun II ini mungkin akan sedikit membosankan, bahkan tidak semisterius The Nun I karena seringnya kemunculan sosok Valak.
Selain itu ada jumpscare diawal film membuat penonton akan dibuat terbiasa dengan adanya jumpscare lainnya.
Adanya angle heroic dari dua biarawati juga menutupi kengerian dari sosok iblis Valak, artinya ini menjadi sebuah kelemahan dari film horor.
Memang, pada dasarnya penonton harus terbiasa dengan rasa penasaran dan ketakutan jika melihat film horor.
Baca Juga: Mengintip Kavallerie-Artillerie, Markas Prajurit Mangkunegaran di Era Mangkunegara IV
Melihat itu semua, film The Nun I mengangkat kisah pembantaian di sebuah gereja masih menjadi pilihan terbaik dibandingkan The Nun II. Lapisan horor pada film ini menjadi sangat sedikit dan tipis.
Hal itu tak sesuai dengan thriller film memperlihatkan keadaan mencekam dan dipenuhi adegan berdarah-darah. Adegan, horor hanya terlihat pada jumpscare saja yang terlihat dari awal.
Film ini terlihat membosankan di akhir karena alur dan kisahnya sudah bisa tertebak dengan kurang merepresentasikan adegan mengerikan layaknya di thriller.