Libatkan Hantu, Begini Cara Masyarakat Karanganyar Menjaga Sawah Mereka

20 Juni 2022, 20:52 WIB
Beberapa karakter hantu sawah yang dipajang dalam Festival Memedi Sawahdi Desa Gentungan, Mojogedang, Karanganyar /Dok pribadi/

KARANGANYARNEWS - Ada pemandangan berbeda di areal persawahan Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, pada Minggu 19 Juni 2022. Pasalnya deretan sosok menyeramkan terlihat berjajar di pematang sawah milik warga.

Di sana terlihat sosok hantu pocong, gendruwo, kuntilanak dan yang lainnya berdiri tegak menatap setiap orang yang melintas.

Keberadaan mahluk-mahluk ini memang membuat suasana jadi menyeramkan. Namun jangan salah sangka dulu. Sebab mahluk-mahluk yang berdiri berjajar itu hanyalah boneka pengusir hama padi yang sengaja dibuat untuk acara Festival Memedi Sawah.

Baca Juga: BPN Diminta Tinjau Ulang Lahan Sawah Dilindungi, Pemkab Karanganyar : Untuk Kebutuhan Investasi

Setidaknya ada 30 karakter hantu yang dipajang oleh warga dalam acara festival di sekitar Embung Setumpeng itu.

Dan sebelum dipajang, boneka-booneka itu diarak berkeliling sawah dan embung. Hal ini dilakukan sebagai simbol pembersihan energi negatif di sekitar kawasan tersebut. Agar di musim tanam memndatang tidak ada masalah yang mengganggu.

Ya, festival yang digelar warga sebenarnya adalah bagian dari upaya warga mempertahankan kearifan lokal yang terpelihara di desa ini.

Baca Juga: Wewe Gombel Hantu Penculik Anak, Ini Mitos dan Sejarah Asal Usulnya

Namun seiring berkembangnya jaman, acara kirab memedi sawah itu bisa dimanfaatkan sebagai komoditi pariwisata, untuk semakin mengenalkan wilayah Desa Gentungan dengan obyek wisata Embung Gentungan-nya.

Yang menarik, karakter-karakter memdi sawah itu juga dilombakan. Sehingga warga akan berusaha menciptakan karakter semenarik mungkin.

“Kirab dan festival memedi sawah ini untuk mengenang petani-petani zaman dulu yang mengusir hama tanaman, khususnya burung. Festival ini sekaligus mengenalkan pertanian pada ke generasi penerus,” kata ketua penggerak Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Embung Setumpeng, Hasyim Ashari.

Baca Juga: Tingkatkan Kunjungan Wisata, Inilah 10 Daya Tarik Festival Pesona Aekhula 2022

Koordinator festival, Sugiyarno menambahkan, selain untuk mengenalkan cara para petani zaman dulu dan terkini dalam bercocok tanam, kegiatan festival itu juga untuk mengangkat potensi Desa Gentungan yang saat ini memiliki wisata Embung Setumpeng.

”Selain memberi edukasi, kami juga memperkenalkan kepada masyarakat luas untuk bisa berkunjung ke Embung Setumpeng,” kata Sugiyarno. Festival yang berlangsung sejak awal bulan itu ditutup dengan panen padi organik, pada Senin 20 Juni 2022.***

Editor: Andi Penowo

Tags

Terkini

Terpopuler