Misteri Jejak Presiden SBY di Pertapaan Bancolono Gunung Lawu

- 17 Maret 2022, 16:53 WIB
Pertapaan Bancolono Gunung Lawu yang berada di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Pertapaan Bancolono Gunung Lawu yang berada di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah /Tangkapan YaoTube/

KARANGANYARNEWS - Tak hanya elok eksotik dan kesejukan alamnya, Gunung Lawu juga masih menyimpan ribuan misteri yang hingga saat ini belum terungkap.

Salah satu diantaranya, Pertapaan Bancalono yang belakangan hari viral berbagai konten media sosial, gegara airnya dibawa Gubernur Ganjar Pranomo ke Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, untuk disatukan dalam Kendi Nusantara.

Pertapaan Bancolono yang diyakini petilasan Prabu Brawijaya V, berada di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Tepatnya di bawah jembatan Bancolono, tapal batas Provini  Jawa Tengah-Jawa Timur.

Baca Juga: Tanah dan Airnya Diusung ke IKN, Inilah Misteri Keramatnya Gunung Tidar

Tak hanya warga lereng Gunung Lawu yang berada di dua Provinsi tadi, masyarakat dari luar Pulau Jawa pun masih banyak yang meyakini kesakralan dan misteri aura spiritual positif yang menyelimuti Pertapaan Bancolono.

Amran Guaning Marjuki, salah satu staf Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu menyebutkan, hingga kini masih banyak masyarakat dari berbagai wilayah datang ke Pertapaan Bancalono.

Disebutkan, mereka yang mendatangi tempat laku spiritual reliqius di lereng Gunung Lawu ini, beragam latar belakang kehidupannya. Termasuk diantaranya, dia katakana para pejabat tinggi negara maupun wakil rakyat.

Baca Juga: Tanah dan Airnya Diusung ke IKN, Inilah Misteri Keramatnya Gunung Tidar

“Bahkan, para presiden RI pun datang di Pertapaan Bancolono yang diyakini sebagai petilasan Raja Majapahit terakir Prabu Brawijaya V,” kata Arman kepada awak media yang menemuinya.

Ditemui secara terpisah, Mbah Sarju yang mengaku pernah menjadi juru kunci Pertapaan Bancolono puluhan tahun, juga membenarkan kedatangan sejumlah pejabat tinggi negara hingga para Presiden RI tadi.

“Baik Pak Soekarno, Soeharto, Ibu Megawati, Gus Dur maupun Pak Susilo Bambang Yudhoyono perna datang ke Pertapaan Bancolono,” terangnya merinci. Pejabat tinggi lainnya yang juga pernah datang, disebutkan Wiranto.

Baca Juga: Pertapaan Bancolono, Jejak Brawijaya V Tempat Laku Spiritual Presiden

Namun demikian, masih menurut Mbah Sarju, para pejabat tinggi negara maupun Presiden RI kedatangannya tidak secara protokoler kenegaraan, berombongan atau beramai-ramai.

Ditambahkan Mbah Sarju, kedatangan mereka di Pertapaan Bancolono secara diam-diam dan pada malam hari. Biasanya, kalau tidak malam Selasa Kliwon ya malam jumat Jumat Kliwon.

Juru kunci Pertapaan Bancolono yang bertempat tinggal di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu ini menceritakan, sejak sebelum menjadi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sering datang di Pertapaan Bancolono.

Baca Juga: Masjid Agung Almadaniyah; Proyek Selesai, Menara Belum Dapat Difungsikan

Setelah menjadi Presiden RI, pun masih sering singgah di Pertapaan Bancolono. Bahkan, disebutkan juga Susilo Bambang Yudhoyono kerap juga memberikan bantuan teruntuk membangun Pertapaan Bancolono maupun warga setempat.

“Pernah juga beliau nanggap wayang kulit. Namun saya tidak tahu, apakah  sebagai ungkapan rasa syukurnya setelah terkabul doa dan harapannya atau diperuntukkan menghibur warga masyarakat,” kata Mbah Sarju.

Cerita lain terkait Pertapaan Bancolono, terang Mbah Sarju kepada awak media, saat politisi nasional yang akrap disapa SBY tadi memberikan bantuan patung, teruntuk dipajang di Pertapaan Bancolono.

Baca Juga: Suksesi Pura Mangkunegaran; Gagal Naik Tahta, GPH Paudrakarna Rangkul Melly Goeslaw

Dikisahkan, setelah pesanan patungnya jadi dan diantar ke Pertapaan Bancolono, Mbah Sarju mengaku tidak tahu Penybab pastinya. Saat diturunkan dari mobil yang mengangkutnya, patung tadi terjatuh hingga patah berkeping-keping.

Belakangan diketahu, patung sumbangan Pak Susilo Bambang Yudhoyono teruntuk Pertapaan Bancolono, berpakaian adat Jawa Keraton Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat.

“Seharusnya sesuatu yang diperuntukkan Gunung Lawu itu beridentatas adat budaya Keraton Surakarta Hadiningrat,” terang pria berusia 71 tahun yang telah dikarunia 3 anak dan 3 cucu tadi.

Baca Juga: Hii..Seram. Ritual Kendi Nusantara Berpotensi Menjadikan IKN Tempat Pembuangan Demit. Begini Penjelasannya

Sementara beberapa sumber lain menyebutkan, kehancuran patung sebelum dipajang di Pertapaan Bancolono, ditafsirkan sebagai ‘sasmita’ atau pralambang akan lengsernya SBY dari kursi kekuasaan Presiden RI.

Kebenaran penafsiran berdasarkan ‘othak-athik gathuk’ ini, sebenarnya tidak dapat juga diyakini begitu saja. Jikalau kemudian SBY benar-benar turun jabatannya sebagai Presiden RI, tak lebih hanya secara kebetulan saja. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah