Karya ke-4 MSI Kabupaten Karanganyar, Hari Ini Buku Perjanjian Giyanti Dilaunching

- 1 November 2022, 06:14 WIB
Buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’, karya literasi ke-4 MSI Komisariat Kabupaten Karanganyar
Buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’, karya literasi ke-4 MSI Komisariat Kabupaten Karanganyar /Dok MSI Komisariat Karanganyar/

KARANGANYARNEWS – Buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’ hari ini Selasa, 01 Nopember 2022 dilaunching di Gedung Teater Karanganyar.

Acara peluncururan buku ini, dihelat bersamaan pengukuhuhan atau pelantikan pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Kabupaten Karanganyar Masa Bhakti 2022-2026.  

Buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’, merupakan karya literasi ke-4 MSI Komisariat Kabubaten Karanganyar.  

Baca Juga: Riesanti dan Gunoto Saparie Akan Bedah Buku ‘Gayatri: Akuntan Majapahit’ Karya Novrida Qudsi Lutfillah

“Sebelumnya kami telah menerbitkan buku ‘Bungarampai Sejarah Lokal Kabupaten Karanganyar, Menguak Misteri Klaster Dayu 300 Tahun Silam’, dan ‘Nilai-nilai Luhur Warisan Raden Mas Said (Sejarah Pangeran Samber Nyawa),” kata Ketua MSI Komisariat Kabupaten Karanganyar Sugiyarso HS.

Disebutkan juga kepada KaranganyarNews.com, sebagaimana 3 karya literasi sebelumnya buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’, juga merupakan karya cipta tim penulis MSI Kamisariat Kabupaten Karanganyar.

Menurut Sugiyarso HS, para anggota MSI yang tergabung dalam tim penulis buku ini masing-masing Slamet Wiyadi, Agam Bintoro, Sutarno, Sukinto, Eko Sardjono, Ismu Suprihatin, Sawaldi, Hastutiningdyah, Agung Murdiyanto, dan Retno Savitri.

Baca Juga: Satupena Luncurkan Buku Sejarawan Salatiga, Ini Rangkaian Acaranya

Sedangkan tiga editor buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’ masing-masing Kustawa Esye, Nuning Hidayah Sunani, dan Aris Munandar.

Salah satu editor buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’ Kustawa Esye Menjelaskan, Giyanti menurut catatan sejarah nama padukuhan di lereng barat Gunung Lawu dan di timur sungai Bengawan Solo.

Tempat bersejarah ini, sekarang masuk wilayah Dusun Kerten, Kelurahan Jantiharjo, Kecamatan dan Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.

Bupati Karanganyar Drs. H. Juliyatmono, MM beserta beberapa pengurus MSI Komisariat Karbupaten Karanganyar, seusai Rakor persiapan pengukuhan dan launching buku
Bupati Karanganyar Drs. H. Juliyatmono, MM beserta beberapa pengurus MSI Komisariat Karbupaten Karanganyar, seusai Rakor persiapan pengukuhan dan launching buku

“Di tempat inilah Nicolash Hartingch perwakilan Pemerintah Hindia Belanda dan Pangeran Arya Mangkubumi Perwakilan Kerajaan Dinasti Mataram pada tanggal 13 Februari 1855 menandatangani Perjanjian Giyanti,” kata dia.

Dijelaskan Kestawa Esye yang juga Ketua Bidang Humas MSI Kamisariat Kabupaten Karanganyar, perjanjian Giyanti berlatar diserahkannya kekuasaan kerajaan dinasti Mataram, saat itu Rajanya Susuhunan Pakubuwana II kepada pemerintahan Hindia Belanda di Pulau Jawa.

Peristiwa monumental dan bersejarah ini, menandai kembalinya kekuasaan sebagian Pulau Jawa kepada raja dinasti Mataram, atas kegigihan perjuangan Pangeran Arya Mangkubumi melawan penjajah Belanda.

Baca Juga: Tangkal Aliran Ekstrim, Satupena dan FKUB Terbitkan Antologi Puisi Moderasi Beragama

Untuk mewariskan nilai-nilai sejarah perjuangan melawan segala bentuk penjajahan di negeri kita, Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI)  Komisariat Karanganyar menulis dan menerbitkan buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’.

Terkait diterbitkannya buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’, dijelaskan pengurus MSI Komisariat Kabupaten Karanganyar, berkuwajiban melestarikan dan mewariskan nilai-nilai historis Perjanjian Giyanti kepada generasi bangsa.

Untuk mengenang sekaligus mewariskan nilai-nilai perjuangan melawan segala bentuk penjajahan, cinta tanah air dan amanat tetap harus menjaga persatuan kesatuan negara republik Indonesia.

Baca Juga: Antologi Puisi Melawan Pandemi, Luapan Empati Penyair Lintas Provinsi

Secara kebetulan, peristiwa monumental dan bersejarah terkait kembalinya Jawa pada kekuasaan kerajaan dinasti Mataram ini, terjadi di Desa Giyanti yang sekarang masuk wilayah Dusun Kerten, Kalurahan Jantiharjo  Kecamatan dan Kabupaten Karanganyar.

Terkait acara lounching atau peluncuran buku dan pengukuhan pengurus MSI Masa Bhakti 2022-2026, Ketua MSI Komisariat Kabupaten Karanganyar menambahkan, selain  dihadiri Ketua MSI Cabang Provinsi Jawa Tengah juga Bupati, Ketua DPRD Karanganyar beserta kepala SKPD terkait.

Acara launching ditandai dengan penandatanganan dan penyerahan buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’ kepad Ketua MSI Cabang Jawa Tengah, Bupati dan Ketua DPRD Karanganyar,” kata Sugiyarso HS. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x