Gethuk Presiden, Iki Loh Presiden Gethuknya Dyah Nur Laily

21 Februari 2022, 16:37 WIB
Gethuk Presiden berbahan baku singkong Dyah Nur Laily, dari Kabupaten Sragen kini telah sukses membuka cabang di 13 daerah lainnya /Diskominfo Sragen/

KARANGANYARNEWS - Menikmati singkong dengan citarasa dan tampilan beda. Inilah khasnya Gethuk Presiden, jajanan produk warga Margomulyo, Puro, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Gethuk Presiden yang diciptakan dan dikembangkan Dyah Nur Laily Fathomah, lebih akrap disapa Ibu Lely ini, disebut-sebut istimewa karena prosesnya tidak menggunakan bahan pengawet.

Selain itu, tekstur Gethuk Presiden juga lebih lembut dan memiliki berbagai varian rasa. Inilah yang membuat Gethuk Presiden laris manis, juga disukai semua kalangan masyarakat dan berbagai usia.

Baca Juga: Gerabah Bayat; Inilah Gaya Muter Miring Penggaet Guru Besar University Jepang

Tak hanya di Kabupaten Sragen, menurut Dyah Nur Laily yang juga perintis Gethuk Presiden, kini telah memilik 13 cabang usaha waralaba berbahan baku singkong ini, menyebar di berbagai daerah.

Dikemas lebih modern yang menarik konsumen kekinian, dengan tagline “Gethuk Presiden Presidennya Gethuk”, jajanan ini terbukti mampu menjadi pioner gethuk, sekaligus sukses menembus pasar nasional.

Sekian daerah yang telah dirambah menjadi agen Gethuk Presiden diantaranya Blora, Cepu, Rembang, Jogyakarta  dan daerah lainnya. Belakangan, disebutkan juga sudah persiapan mengembangkan di kota lainnya lagi.

Baca Juga: Kuliner Paling Ngangeni di Malioboro Jogja, Enak dan Murah Meriah

Selain Gethuk Presiden, di setiap outletnya juga menawarkan jajanan lain, Diantaranya dia sebutkan tahu bakso, Jadah Presiden, lumpia, Sosis Solo, dan aneka roti.

“Total karyawan kami sudah 60 orang. karyawan, Khusus Gethuk Presiden omset setiap bulan mencapai Rp 25-35 juta perbulan. Rata-rata omset per hari Rp 3 juta setiap outlet,” kata Dyah Nur Laily.

Diceritakan juga, perjalanan suksesnya sangat menginspiratif. Berawal  keinginannya menjadi PNS, Tpi tidak kesampaian. Menuntutnya harus memutar otak, agar tetap mendapatkan rupiah.

Baca Juga: Inovatif, Piket Siaga Erupsi Gunung Merapi Sambil Jaga Kedai Kopi

“Karena dapur harus tetap ngebul akhirnya saya menggunakan alat seadanya untuk berjualan,” terangnya kepada awak media. Sebelumnya, Dyah Nur Laily tidak membuat dan menjual gethuk.

Dia kisahnya, sebelum berwirausaha gethuk dirinya berjualan tahu bakso dan menekuni jasa catering. Tahu bakso buatannya, selain dititipkan di setiap warung dekat rumahnya, juga dibawa ke kampus dititipkan pada kantin.

Dua jenis getuk yang ditawarkan setiap outletnya, Getuk Presiden Basah dan Getuk Presiden Goreng. Pembuatan Getuk Presiden cukup panjang, dimulai dari bahan baku berupa singkong dikupas, kemudian dikerik hingga menjadi tipis-tipis dan dikukus selama satu jam.

Baca Juga: Soto Bebek Klaten, Inilah Citarasa Khas dan Resto Terrekomendednya

Selanjutnya, singkong yang telah tipis dimasukkan ke dalam mesin penggiling dan diberi bumbu untuk dibuat menjadi getuk basah maupun getuk goreng. Getuk Presiden dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet, hingga tidak basi atau bertahan hingga delapan jam lebih. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler