Mudik Lebaran di Klaten, Inilah 4 Jajanan Paling Nagih Wajib Dicicipi

- 8 Mei 2022, 07:43 WIB
Dawet Bayat dibubuhi ketan dan cendolnya berbahan pati onggok. Selain itu, citarasanya juga benar-benar khas
Dawet Bayat dibubuhi ketan dan cendolnya berbahan pati onggok. Selain itu, citarasanya juga benar-benar khas /Dok Diskominfo Klaten/

KARANGANYARNEWS - Sebagai daerah yang diapit dua kota budaya, Surakarta dan Yogyakarta, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memiliki keragaman kuliner bercitarasa khas.

Berikut 4 jajanan khas dan paling nagih yang wajib dicicipi saat kalian mudik bersama keluarga di Kabupaten Klaten;

  1. Dawet Bayat

Dawet Bayat, disebut begitu karena minuman ini memang berasal dari Bayat, salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Klaten yang berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tepatnya Kabupaten Gunungkidul.

Baca Juga: 3 Keripik Khas Klaten, Renyah Gurihnya Paling Diburu Pemudik

Sebenarnya hampir tidak ada perbedaan mencolok dengan dawet di daerah lain. Dawet Bayat juga terdiri cendol, kuah santan, dan juruh atau pemanis dari gula jawa.

Sedikit bedanya, Dawet Bayat dibubuhi ketan dan cendolnya berbahan pati onggok. Selain itu, bedanya Dawet Bayat dengan Dawet dari daerah lain, terletak pada  citarasa dan tampilan saat minuman ini disuguhkan.

Dengan cendol berbahan pati ongok, cendol Dawet Bayat terasa lebih kenyal dibandingkan cendol yang berbahan tepung beras, hingga saat dilumat terasa lebih bertekstur.

Sedangkan tampilannya saat disajikan, Dawet Bayat juga paling mudah dikenali karena terlihat penampakan gradasi pada mangkok yang berefek menggugah selera.

Baca Juga: Mudik Lebaran, Ini 4 Oleh-oleh Khas Klaten Paling Rekomended

Pada bagian atas, cendol yang berwarna kelabu akan mengapung dipermukaan,  ditopang warna putih bersih dari santan kental. Sedangkan di bagian dasar,  terlihat kecokelatan warna karamel gula jawa cair yang menggumpal.

Penggunaan gula jawa berkualitas prima dan tanpa bahan pemanis buatan, membuat juruh pada Dawet Bayat tenggelan ke dasar mangkon saji.

Namun demikian, saat diaduk hingga tercampur semuanya cendolnya akan mengendap ke dasar dan warna minuman menjadi kecokelatan, sangat menggoda tenggorokan untuk bergegas meneguk segarnya Dawet Bayat.

Baca Juga: Libur Lebaran, Inilah 9 Obyek Wisata Terekomended di Kabupaten Klaten

Tak sulit menemukan minuman khas yang melegenda ini, Dawet Bayat dijajakan sepanjang jalan raya jalur Kecamatan Bayat-Kecamatan Wedi, ada juga warung-warung Dawet Bayat di tepian jalanan protokol Kota Klaten.

Selain itu, Dawet Bayat juga dijajakan sepanjang jalan Kota Klaten hingga daerah Bogem-Kalasan dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY).

  1. Jenang Gempol

Sarapan dengan menu tradisional di daerah Jawa pada saat ini masih menjadi pilihan. Diantara menu sarapan yang masih ada, meskipun saat ini sudah jarang ditemui adalah Jenang Gempol.

Baca Juga: Tak Hanya Lezat, Ada Nilai-nilai Moral yang Terkandung dalam Kue Lebaran. Apakah Itu..?

Salah satu penjual jenang gempol yang masih hingga saat ini, Jenang Gempol  Kiryanti. Lokasinya mudah ditemukan, berada di depan Puskemas Klaten Tengah, Desa Pandanrejo, Kecamatan Klaten Tengah.

Menurut Kiryanti, 56 tahun, Jenang Gempol yang dia lestarikan sampai sekarang sudah melampui tiga generasi. Kiryanti, mengaku sudah berjualan jenang gempol selama 10 tahun.

Dijelaskan juga, Jenang Gempol berbahan tepung beras, kelapa dan bumbu lainnya. Selain gempol, bahan pelengkap sajiannya berupa jenang, mutiara, dan santan sebagai kuahnya.

Baca Juga: Libur Lebaran; 6 Obyek Wisata Paling Eksotik di Kabupaten Sukoharjo, Wajib Dikunjungi

Kiryanti berjualan sejak pagi hingga pukul 12.00 Wib. Setelah jam itu, ia akan berjualan keliling. Harga satu porsi jenang gempol, cukup Rp 5.000 saja.

Jenang Gempol berbahan tepung beras, kelapa dan bumbu lainnya. Selain gempol, bahan pelengkap sajiannya berupa jenang, mutiara, dan santan sebagai kuahnya
Jenang Gempol berbahan tepung beras, kelapa dan bumbu lainnya. Selain gempol, bahan pelengkap sajiannya berupa jenang, mutiara, dan santan sebagai kuahnya

  1. Gethuk

Jajanan satu ini, memang sangat familiar. Gethuk yang berbahan baku singkong, memang ada di hampir seluruh daerah di Provinsi Jawa Tengah. Namun demikian, meski berbahan baku sama, Gethuk di Klaten diolah sedemikian rupa.

Agar santapan ini lebih lezat dan bercitarasa khas, Gethuk Klaten ditambahkan parutan kelapa ataupun gula yang dicairkan. Hal lain yang membuat para wisatawan tertarik untuk membawanya pulang, penampilannya yang cukup menarik karena beragam warnanya yang begitu menggods selera.

Baca Juga: Kekinian dan Lezat, 12 Makanan Ini Banyak Diuber di Alun-alun Saat Lebaran

Layaknya kudapan khas Klaten pada umumnya, Gethuk Klaten dapat dinikmati dikala sore hari ataupun di berbagai acara khusus sebagai suguhan. Karena terbuat dari ketela pohon, citarasanya begitu legit dan memanjakan lidah yang menyantapnya.

Getuk Klaten bisa didapatkan dengan mudah, cukup berkunjung ke pasar tradisional di sekitar Klaten. Meskipun masuk kategori kue basah, Gethuk Klaten dapat juga dijadikan teman sepanjang perjalanan sepulang dari Kabupaten Klaten.

Gethuk Klaten dapat dinikmati dikala sore hari ataupun di berbagai acara khusus sebagai suguhan
Gethuk Klaten dapat dinikmati dikala sore hari ataupun di berbagai acara khusus sebagai suguhan

  1. Slondok

Makanan ini juga terbuat dari singkong, dibentuk menjadi lingkaran-lingkaran kecil seperti cincin, kemudian dijemur hingga kering lalu digoreng, rasanya gurih dan renyah.

Baca Juga: Dicalonkan Presiden; Jan Ethes Raup Suara 97%, Inilah Kronologinya

Selain dijadikan oleh-oleh, Slondok biasa dijadikan teman berkumpul dengan sanak famili, terutama di momen lebaran seperti saat ini.

Camilan ini memiliki rasa gurih khas, berasal dari singkong sebagai bahan utamanya. Selain rasa original, Slondok juga disediakan dalam beberapa varian rasa; pedas, balado, barbeque, manis pedas, dan rasa keju.

Selain dijadikan oleh-oleh, Slondok biasa dijadikan teman berkumpul dengan sanak famili, terutama di momen lebaran seperti saat ini
Selain dijadikan oleh-oleh, Slondok biasa dijadikan teman berkumpul dengan sanak famili, terutama di momen lebaran seperti saat ini

Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp 8.000 hingga 30.000 per bungkusnya. Slondok mudah ditemukan pada toko oleh-oleh di berbagai wilayah Kabupaten Klaten. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x