Ceramah Tausiah: Jurus Kunci Memenangkang Saratnya Kompetisi Hidup

26 Juni 2022, 09:05 WIB
Ceramah Tausiah Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Oleh |.| Ustadz Moch Isnaeini

MAKIN saratnya kempetisi hidup di dunia, ceramah tausiah hari ini memberikan jurus kunci atau kiat-kiat jitu sesuai syariat Islam untuk memenangkannya.

Selain jurus kunci, dalam ceramah tausiah berikut juga memberikan sederet bekal kusus teruntuk menjalani saratnya kompetisi hidup dan kehidupan.

Hidup di dunia, ceramah tausiah ini mengibaratkan sebuah kompetisi. Sudah pasti, ada yang akan menjadi pemenang juga ada yang akan tersingkir dari pertandingan.

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Risalah Kerja Keras Nan Cerda Bagi Setiap Umat Manusia

Sebagai peserta kompetisi, semua orang akan berusaha agar dirinya menjadi  pemenang, dengan bekal ilmu, strategi dan segala persiapan matangnya.

Salah satu bekal agar amal seseorang menjadi berbobot dan berkualitas, adalah dengan bertindak sesuai prosedur dengan menekankan pentingnya akhlak terhadap siapapun.

Hal inilah sebagaimana disampaikan dalam sebuah Hadits diriwayatkan Abi Darda’. Diriwayatkan dari Abi Darda’, Nabi bersabda;  “Tak ada sesuatu yang lebih berat di timbangan amal daripada budi pekerti yang baik.” (HR. Abu Dawud).

Baca Juga: Ceramah Tausiah; Tak Usah Panik, ‘Urip Iku Amung Mampir Ngombe’

Imam al-Munawi menjelaskan, hadits diatas menjelaskan orang yang berakhlak baik menempati derajat orang yang ahli ibadah, siang hari berpuasa, malam hari selalu tahajud bahkan bisa melebihi hal itu.

Alasannya, orang yang berakhlak baik akan selalu berusaha menahan dirinya agar tak berbuat sesuatu yang dilarang, sedangkan nafsu dalam dirinya selalu mengajak untuk berbuat yang terlarang.

Dari sini ia berusaha melawan dirinya dari kejahatan nafsu, dengan mengarahkan dirinya untuk berbuat baik kepada siapapun, walau kadang ia diperlakukan yang tidak baik oleh orang lain.

Baca Juga: Ceramah Tausiah; Catat, Inilah Dahsyatnya Kekuatan Berdzikir

Dari sini, akhlak yang baik menjadi penentu kemuliaan seseorang, walaupun ia berasal dari keluarga sederhana, akan mampu mengalahkan keturunan raja.

Selain kemulian akhlak, keimanan juga merupakan pondasi amal perbuatan yang harus menjadi acuan.

Karena tanpa keimanan, manusia akan kehilangan arah dan tujuan hidupnya, menjadi kurang bergairah bahkan dirinya cepat emosi termakan amarah.

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Risalah Keutamaan dan Kekuatan Dzikir Kepada Allah

Nah, yang sangat diharapkan di era ini adalah peran orang yang beriman, cerdas berilmu dan berakhlak mulia. Bukan orang pintar tapi akhlaknya tak benar, karena keberadaannya justru membikin onar, hingga masyarakat menjadi gempar. ***  

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kantibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler