Ceramah Tausiah: Catat, Inilah Isyarat Buta Mata Hati Umat Manusia

30 Juni 2022, 21:05 WIB
Ceramah Tausiah Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Oleh |.| Ustadz Moch Isnaeini

ADA sederet isyarat seseorang telah menderita buta mata hati, dalam ceramah tausiah hari ini diantaranya mereka yang selalu merasa kurang, tiada   pernah mensukuri anugrah Illahi yang telah diterimanya.

Dalam ceramah tausiah ini, perlu disadari dan diakui juga jikalau setiap umat manusia memang sering dihinggapi perasaan kekurangan. Baik kekurangan harta, kedudukan, kekuasaan dan lainnya yang telah dimiliki.

Inginnya, selalu memiliki lebih dari yang sudah dipunyainya. Memiliki satu, ingin  mempunyai dua. Sudah memiliki dua, inginnya punya tiga dan seterusnya.

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Wajib Tahu, Inilah 5 Keutamaan Sunnah Qobliyah Zhuhur

Saking ambisiusnya, mendapatkan lebih dari yang telah dipunya  sampai membuatnya lupa diri, bahkan tidak sedikit juga yang melupakan karunia Allah yang telah diterimanya.

Terlalu sibuk mencari, mengejar, dan menginginkan lebih dari yang dimiliki, bahkan untuk sesuatu yang bukan kebutuhan, hingga lupa bersyukur kepada Allah dan berbagi dengan sesama.

Nabi Muhammad SAW menggambarkan manusia seperti itu, sebagaimana dalam sabdanya; “Seandainya manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua”.

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Inilah 3 Syariat Jikalau Tak Mampu Berbuat Kebaikan

“Jika ia diberi yang kedua, ia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa mengha langi isi perutnya selain tanah. Dan Allah Maha Penerima tobat siapa saja yang mau bertobat.” (HR al-Bukhari).

Orang yang selalu merasa kurang, terus berambisi menumpuk kekayaan hingga melupakan syukur setelah mendapatkan yang diinginkan, karena sibuk mencari tambahan lebih banyak lagi. Ketika ia tidak berhasil mendapatkan, ia akan kecewa berlebihan hingga mengalami tekanan jiwa, depresi, dan stres.

Orang seperti ini, baik mendapatkan apa yang diinginkan maupun tidak, tetap melupakan Allah dan sesama di sekitarnya, terutama yang membutuhkan.

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Mudah Dilakukan, 4 Amalan Hari Jumat Penuai Inayah dan Karomah Tertinggi

Padahal, seperti dikatakan Rasulullah, salah satu cara untuk ingat Allah dan sesamanya dalam masalah harta duniawi adalah dengan melihat orang yang berada di bawahnya.

Beliau bersabda; “Lihatlah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta) dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena hal itu lebih bisa membuatmu tidak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.” (HR al-Bukhari-Muslim).

Dalam hadis ini, dengan ungkapan yang lugas dan tegas Rasulullah mengimbau manusia untuk tidak bersikap seperti itu. Imbauan yang sangat sederhana, tetapi sangat efektif menjadi resep bagi orang-orang yang selalu merasa kurang dengan apa yang diterimanya dari Allah.

Baca Juga: Ceramah Tausiah: 6 Syariat Menggapai Kebahagiaan Dunia Akhirat, Menurut Alquran

Dengan imbauan ini akan timbul kesadaran, ternyata dirinya masih lebih baik yang kemudian akan melahirkan rasa syukur kepada Allah, hingga tidak akan terlalu berambisi memburu harta, terlebih sampai menghalalkan segala cara.

Ketika manusia menyadari, dirinya masih lebih baik daripada orang lain ia akan menjadi orang yang bersyukur dan merasa cukup, lalu lebih memfokuskan diri untuk berbagi terhadap sesama.

Syukur seperti inilah faktor utama Allah menambahkan rezeki-Nya, serta memberkahinya. Allah berfirman; “Jika kalian bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku untuk kalian. Namun, jika kalian kufur sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim [14]: 7).

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Mudah Dijalani, Ini 8 Rahasia Menggapai Kebahagiaan Dunia Akhirat

Allah adalah al-Ghani (Maha Kaya), Allah selalu memberikan yang terbaik kepada hamba-Nya yang bersyukur dan selalu merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Hamba yang tidak pernah merasa kurang, karena yakin Allah Maha Kaya.

Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab al-Hikam mengingatkan;  “Kesungguhanmu mengejar apa yang sudah dijamin untukmu oleh Allah, dan kelalaianmu melaksanakan apa yang dibebankan kepadamu, itu merupakan tanda butanya basyirah (mata batin).” ***   

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kantibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler