Gerhana Matahari Hybrid Benarkah Tanda Berakhirnya Ramdhan? Inilah, Jawab dan Dalilnya

20 April 2023, 04:28 WIB
Tuntunan sholat gerhana matahari hybrid, Kamis 20 April 2023 /Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah/

KARANGANYARNEWS - Bulan tak pernah bohong, matahari senantiasa menepati janji. Gerhana matahari hybrid yang terjadi Kamis 20 April 2023, berbarengan dengan bulan Ramadhan 1444 Hijriah dan seluruh umat Islam menjalani puasa fardlu. Disebutkan, gerhana matahari hybrid menandai berakhirnya bulan Ramdahan. 

 

Pertanyaan yang mengemuka bahkan belakangan viral di berbagai akun media sosial, bagaimana dengan ibadah puasa Ramadhan yang dijalani umat Islam. Karena gerhana matahari hybrid menandai berakhirnya bulan Ramdahan, puasa wajibnya harus tetap dilanjutkan sampai tiba waktunya buka puasa atau tidak?

Fenomena alam gerhana matahari hybrid yang terjadi Kamis 20 April 2023 menurut perhitungan penanggalan tahun Masehi, bertepatan dengan hari Kamis tanggal 29 Ramadhan 1444 menurut penanggalan tahun Hijriah (Islam) dan hari Kamis Legi Pasa 1956 menurut perhitungan tahun Jawa.

 Baca Juga: Inilah Jawabnya: Idul Fitri Hari Jumat, Masih Haruskah Sholat Jumat?

Beberapa sumber kajian Islam yang dilansir KaranganyarNews.com menyebutkan, gerhana matahari hybrid pada hari Kamis tanggal 20 April 2023, sebagai pertanda jikalau bulan Ramadhan 1444 Hijriyah telah habis setelah gerhana tersebut selesai.

Namun demikian, umat Islam tetap diharuskan menyelesaikan kuwajibannya puasa Ramadhan sampai waktu magrib tiba, saatnya berbuka puasa sebagaimana hari-hari sebelumnya.

Sub Judul

 

Disebutkan juga Kamis 20 April 2023 malam harinya, tepatnya selepas sholat magrib telah memasuki bulan Baru, 1 Syawal 1444 Hijriah. Pagi harinya, hari Jumat tanggal 21 April 2023 saatnya umat Islam merayakan Idul Fitri. penegasan tersebut, sebagaimana firman Allah yang artinya berikut ini:

 Baca Juga: Doa Puasa Ramadhan Hari ke-29, Kamis 20 April 2023: Memohon Disucikan Hati

"Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (Q.S Yasin; 40)

"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu)." (QS Yunus: 5)

Sebagaimana dilansir KaranganyarNews.com dari  bit.ly/ppmiassalaam, Kepala Pusat Astronomi Assalam AR Sugeng Riadi menjelaskan, gerhana matahari total terjadi Kamis, 20 April 2023 Masehi, bertepatan hari Kamis tanggal 29 Ramadhan 1444 Hijriah, jalur totalitas hanya melewati wilayah timur Indonesia (Pulau Kisar ke utara hingga Biak).

Selebihnya, berupa gerhana matahari sebagian di hampir semua wilayah Indonesia. Fenomena kali ini juga dikenal sebagai gerhana hybrid, gerhana matahari total di satu wilayah sekaligus gerhana matahari cincin bila dilihat di wilayah lain di jalur totalitas.

 Baca Juga: Muslim Wajib Tahu, Inilah Kemuliaan Puasa Ramadhan Hari Terakhir

Durasi Gerhana

Gerhana matahari total tahun 2023 ini, menurutnya berbeda memulainya sesuai wilayah. Dari Solo Raya, visual gerhana akan nampak sebagai gerhana matahari sebagian.

Kontak pertama akan terjadi pada pukul 09:27 Wib, puncak gerhana pukul 10:50 WIB, dan akhir gerhana pukul 12:17 Wib. Saat puncak, dari Solo Raya, sekira 53% piringan matahari akan tertutup bulan.

Syariat Sholat Gerhana

 

Menurut syariat Islam, sunah mendirikan sholat gerhana. Pada fenomena gerhana matahari total kali ini, saat mendirikan sholat kusuf al-syamsi adalah antara kontak awal hingga akhir.

 Baca Juga: Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023, Ini Amalan Utama yang Bisa Dilakukan Selain Salat Kusuf

Sebagai contoh di wilayah Solo Raya, shalat kusuf al-syamsi dapat didirikan antara pukul 10 pagi sampai sebelum masuk Dhuhur pada hari Kamis tanggal 29 Ramadhan 1444 Hijriah atau Kamis tanggal 20 April 2023 Masehi.

Gunakan Alat Bantu

Melihat dan mengamati Matahari dengan mata adalah berbahaya, kecuali saat fase total. Saat gerhana sebagian, bahkan mata tidak mampu melihat bentuknya, kecuali bila menggunakan alat bantu.

 Baca Juga: Polemik Beda Hari Raya Idul Fitri, Thomas Djamaluddin: Perlu Otoritas Tunggal

Ragam alat bantu disebutkan antar lain kacamata tukang las, pantulan air di bejana, kamera lubang jarum, jam matahari (bencet), dan yang paling baik adalah kacamata khusus matahari yang sudah dilengkapi filter matahari. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler