Apa Hukum Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan? Begini Kata Gus Baha

6 Maret 2024, 15:35 WIB
Apa Hukum Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan? Begini Kata Gus Baha. /Ilustrasi/Hidayatuna

KARANGANYARNEWS - Sebelum bulan Ramadan tiba, umat Islam di Indonesia memiliki tradisi ziarah kubur ke makamorangtua atau keluarga.

Banyak yang masih bingung dan bahkan menjadi polemik tentang hukum ziarah kubur ini. Salah satunya apa hkum ziarah kubur dalam Islam?

Menurut ajaran Islam, ziarah kubur sebelum Ramadhan diperbolehkan asalkan dengan niat mendoakan almarhum. Hadis Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mengingat kematian.

Baca Juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur Lengkap dengan Urutan dan Artinya

Dalam konteks ini, ziarah kubur sebelum Ramadhan dapat dianggap sebagai bentuk introspeksi diri dan mengingat akan kematian. Bukankah sebaik-baiknya peringatan adalah kematian?

Sebab, tradisi ziarah kubur sebelum Ramadhan biasanya diisi dengan doa, membersihkan makam, dan menaburkan bunga sebagai tanda penghormatan.

Pengasuh Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha, menjelaskan latar belakang dan pentingnya tradisi ziarah kubur.

Baca Juga: Beda Awal Puasa Ramadhan 2024, Ketua PBNU Gus Fahrur: Tetap Saling Menghormati 

Menurut Gus Baha, tradisi ziarah kubur sebagai bentuk penghormatan dan doa. Berdasar keyakinan, orang yang sudah meninggal masih dapat menerima doa dan bacaan Alquran.

Hal ini sesuai dengan ajaran Islam di mana Nabi Muhammad SAW pernah mensalatkan orang yang sudah meninggal. Gus Baha menekankan tradisi ini perlu diyakini dan dilaksanakan penuh keikhlasan.

Gus Baha menyampaikan hukum ziarah kubur Sunnah, bahkan terjhadap orang kafir sekalipun. Gus Baha menjelaskan melalui fiqih Imam Nawawi tentang hukum ziarah kubur.

Baca Juga: Beda Awal Puasa Ramadhan 2024, Haedar Nashir: Tak Perlu Diributkan, Telebih di Medsos 

“Ziarah kubur itu seperti ini, sebabnya hanya karena supaya ingat mati dan ingat akhirat. Jadi hukum ziarah kubur itu sunnah.

Sunnahnya itu supaya ingat mati, kalau faktornya orang mati, kamu ziarah ke kuburan orang kafir pun sunnah,” ujar Gus Baha dikutip dari ceramahnya di kanal YouTube Ngaji Tasawuf.

Imam Nawawi merupakan ulama di bidang fikih dan hadis yang banyak menulis kitab. Hidup di masa  tahun 631- 676 H (1233 – 1278 M).

Gus Baha menjelaskan dalil tersebut menunjukan betapa alimnya Imam Nawawi. “Atau kamu ziarah kubur niat mendoakan mayit, maka disunnahkan ziarah setiap orang-orang muslim,” ujar Gus Baha mengutip Imam Nawawi.

Baca Juga: UPDATE! Jadwal Libur Awal Puasa 2024: Libur Sekolah SD SMP SMA/SMK, Siap-siap Rayakan Ramadhan! 

Muncul madzhab atau aliran yang menyebutkan bahwa doa orang ziarah kubur tidak akan sampai kepada merekayang sudah meinggal

Melalui ceramahnya di YouTube Kajian Cerdas Official, Gus Baha menjelaskan bahwa semua ayat tentang hari akhir dalam Alquran juga berlaku bagi ahli kubur di kuburan.

Sebab, lanjut dia, dalam Alquran sangat jelas bahwa orang yang sudah mati tempatnya di alam barzah sampai hari kebangkitan.

Baca Juga: Beda Awal Puasa Ramadhan 2024: Muhammdiyah, NU, Pemerintah dan BMKG 

“Makanya kalau mendoakan orang tua itu harus yakin, bahwa itu masih di dunia. Jadi masih bisa disusuli untuk beramal,” ujar Gus Baha

Gus Baha menyebut para ulama, para wali sanga terdahulu merupakan orang-orang alim. Karena itu tidak mungkin mendoakan orang yang sudah meninggal tanpa ada dasarnya.

“Aliran yang menjelaskan doa tidak sampai ke mayit itu karena mereka menggunakan dalil tentang hari kiamat,” kata Gus Baha.

Baca Juga: Doa Sapu Jagad Gus Baha: Singkat, Solusi Solutif Segala Beban Derita Kehidupan 

Santri dari ulama besar KH Maimoen Zubaer itu Baha mengingatkan bahwa kuburan adalah alam barzah, belum akhirat. Sedangkan akhirat baru ada setelah kiamat dan orang-orang dibangkitkan dari kubur.

“Jadi mereka yang meninggal itu ada alam barzah. Barzah itu artinya pemisah antara alam dunia dan alam akhirat,” jelas Gus Baha.

Gus Baha kemudian menegaskan jika orang yang meninggal tidak bisa dikirimi doa, tidak mungkin ada ayat seperti ini:

Baca Juga: Awas! Jangan Lakukan Dua Dosa Ini di Bulan Ramadhan, Begini Penjelasan Gus Baha 

Wallaziina jaaa'uu min ba'dihim yaquuluuna Rabbanagh fir lanaa wa li ikhwaani nal laziina sabquunaa bil iimaani wa laa taj'al fii quluubinaa ghillalil laziina aamanuu rabbannaaa innaka Ra'uufur Rahiim

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa:

Ya Rabb, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami.***

Editor: Ken Maesa Pamenang

Tags

Terkini

Terpopuler