'Sebilah Lidah' Chris Triwarseno Menembus Kedutaan Perancis, Inilah Antologinya

- 11 Mei 2023, 19:05 WIB
Buku Antologi Puisi ‘Sebilah Lidah’, karya Chris Triwarseno
Buku Antologi Puisi ‘Sebilah Lidah’, karya Chris Triwarseno /Dok. Pribadi/

Selain itu terdapat juga puisi yang pernah dibacakan dalam acara 'Ngabubu-Read Sastra' di Bentara Budaya, dan dibacakan oleh Wayan Jengki Sunarta dalam acara 'Mengenang Umbu Landu Paranggi'.

 Baca Juga: Kemenag RI Programkan Penggandaan Antologi Puisi Moderasi Beragama Satupena Jawa Tengah

"Pernah juga dibacakan Komunitas Jatijagat Kehidupan Puisi di Bali, dan beberapa puisi telah memenangi berbagai lomba cipta puisi," terang alumni Teknik Geodesi UGM, kini menjadi karyawan swasta dan bertempat tinggal di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, tadi.

Dipilihnya 'Sebilah Lidah' menjadi judul buku antologi ini, dikatakan tidaklah instan. Telah melalui proses diskusi panjang baik antara penulis dengan penyair Hasan Aspahani, dengan jurnalis senior yang lebih tepat dia sebutkan  sebagai mentor dalam penyusunan antologi ini. 

Selanjutnya, sebagaimana konsep, filosofi dan desain 'Sebilah Lidah' yang divisualisasikan kuat, khas, mudah diingat dan dan menurutnya puitis. Sebagaimana tervisualisasi dalam gambar lidah menjulur, salah satu sisinya tajam seperti bilah pisau, dan berada di dalam sangkar.

 Baca Juga: Antologi Puisi Melawan Pandemi, Luapan Empati Penyair Lintas Provinsi

"Lidah adalah sepotong daging tak bertulang yang terletak di dalam rongga mulut dan dipagari dua baris gigi, mengisyaratkan supaya manusia berhati-hati menjaga lidah dan apa yang diucapkannya," kata penyair yang telah membuahkan puluhan antologi puisi bersama penyair beken lainnya tadi.

Jarimu Harimaumu

 

Menurut Chris Triwarseno, lidah diibaratkan bilah pisau yang apabila salah menggunakannya akan menyulut dendam, mampu menyayat, membunuh tanpa luka, dan membinasakan.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah