'Sebilah Lidah' Chris Triwarseno Menembus Kedutaan Perancis, Inilah Antologinya

- 11 Mei 2023, 19:05 WIB
Buku Antologi Puisi ‘Sebilah Lidah’, karya Chris Triwarseno
Buku Antologi Puisi ‘Sebilah Lidah’, karya Chris Triwarseno /Dok. Pribadi/

Sebagaimana bait-bait yang tertulis pada dua puisi yang berjudul 'Sebilah Lidah' dan 'Lidah yang Kausayat' dalam antologi tunggalnya ini. Lidah adalah tempat keselamatan digantungkan, serupa semestinya lidah juga dikurung pada sangkar pengendalian yang tergantung pada tiang kebijaksanaan.

 Baca Juga: Terlahir dari Kekawatiran Maraknya Radikalisme, Inilah 69 Penyair Antologi Puisi Moderasi Beragama

Ketajaman lidah juga bertransformasi di zaman modern, mewujud dalam bilah-bilah status di media sosial yang acapkali saling 'membunuh' dengan bersilat lidah.

“Sekarang, ungkapan 'mulutmu-harimaumu' telah tergantikan di era manusia dikendalikan algoritma, menjadi ungkapan 'jarimu-harimaumu' yang juga mematikan,” kata Chris Triwarseno.

Sumber lainnya yang dilansir KaranganyarNews.com menyebutkan, sebelum menerbitkan antologi ‘Sebilah Lidah’ Chris Triwarseno juga telah menulis antologi puisi ‘Bait-bait Pujangga Sepi’. Dia juga aktif di Kelas Puisi Bekasi (KPB), Kelas Puisi Alit (KEPUL) dan beberapa komunitas literasi lainnya.

 Baca Juga: Pengurus Satupena Karanganyar Siap Dikukuhkan, Inilah 22 Personilnya

Karya cipta lainnya tergabung dalam antologi ‘Pagelaran, Puisi Yogya Istimewa’  (Kurator Bambang Widiatmoko), antologi ‘Lukisan Bumi’ (Editor Nia Samsihono), antologi puisi ‘Alam Sejati’ (Editor Nia Samsihono), antologi ‘Puisi Untuk Dokter’  dalam rangka HUT Ke-72 Ikatan Dokter Indonesia (Kurator Sthiprana Duarsa, Gm Sukawidana dan Wayan Jengki Sunarta).

Puisinya ‘Mirabal Membungkam Rafael Trujillo: Patria, Minerva, dan Maria Teresa’ terpilih sebagai salah satu dari 5 puisi pendek terbaik pada Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan diselenggarakan Institut Francais d’Indonesia bekerjasama dengan Kompas Institute. Puisi tersebut, dipajang di Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia.

Puisi Chris Triwarseno ‘Hikayat Tanah Kepada Api’, dibacakan pada acara Ngabubu-read Sastra di Bentara Budaya, Jakarta. Sedangkan puisinya yang berjudul ‘Yogya, Kenangan, dan Kamu’ dibacakan oleh Wayan Jengki Sunarta pada acara Malam Mengenang Umbu Landu Paranggi, diselenggarakan komunitas Jatijagad Kehidupan Puisi.

 Baca Juga: Ketua Satupena Kabupaten Semarang,, Tirta Nursari: Penulis Lokal Tak Kalah dengan Penulis Mayor

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah