Network
Di Indonesia dan sebagian negara lainnya, terjadi fenomena perbedaan awal Bulan Suci Ramadan. Itulah yang menyebabkan terjadi juga perbedaan malam ganjil dan malam genap, pada 10 hari terakhir Bulan Suci Ramadan.
Terkait adanya perbedaan ini, dalam Kajian Tarjihnya Syamsul Hidayat mengaanjurkan kepada seluruh umat Muslim untuk beramal di semua hari, baik hari ganjil maupun genap.
“Maka jangan hanya memilih di ganjil saja tapi kita isi semua dengan amal kebaikan,” katanya. Disampaikan juga, terkait syariat pelaksanaan Iktikaf, hukumnya sunnah.
Baca Juga: Mimpi Basah Saat Puasa Ramadhan, Batalkah? Begini, Syariat dan Dalilnya
Sedangkat waktu pelaksanaannya, dijelaskan terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang berpandangan Iktikaf tidak harus 24 jam seperti menurut Imam Hanafi dan Maliki.
Sedangkan menurut Sebagian Syafi’iyah dan Hambaliyah, berpendapat Iktikaf itu dilakukan dalam waktu sehari semalam selama 10 hari. Dengan demikian, disebutkan harus meluangkan waktu siang malam selama 10 hari.
“Kegiatan yang dilakukan dalam Iktikaf adalah dengan memperbanyak Shalat Sunnah, Berdzikir, Berdoa, dan membaca Alquran,” kata Syamsul Hidayat sebagaimana dalam unggahan portal muhammadyah.or.id.***
