Jejak Majapahit di Gunung Semeru (1); Misteri Dibalik Prasasti Ranu Kumbolo

11 Desember 2021, 03:59 WIB
Prasasti di tepi danau Ranu Kumbolo Gunung Semeru, hingga kini masih masih menyimpan misteri yang belum terjawab para arkeolog /dok terakota.id/

KARANGANYARNEWS - Dibalik erupsi Gunung Semeru, tersimpan ribuan misteri yang belum terungkap. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, bahkan telah melegenda sejak kejayaan Kerajaan Kediri maupun Kerajaan Majapahit.

Selain setiap sudut lereng Gunung Semeru ditemukan beragam situs, di sepanjang jalur pendakian hingga puncak Gunung Semeru, pun para Arkeolog menemukan sekian prasasti peninggalan era kejayaan kerajaan di Nusantara.

Prasasti di tepi danau Ranu Kumbolo, salah satunya. Diyakini sebagai salah satu jejak perjalanan mencari air suci di era Kerajaan Kediri.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru 2021, Letusan Terdahsat Sepanjang 58 Tahun

Di area ditemukannya tiga arca di perbatasan vegetasi dengan medan berpasir,  juga diyakini terdapat punden berundak yang masih terpendam, hingga sekarang juga belum terkuak misteri dibalik peninggalan sejarah kuno ini.  

Pada batu prasasti yang tertanam di tepi danau Ranu Kumbolo, terpahat aksara Jawa kuno berbunyi; ‘Ling deva ‘pu Kameswara tirthayatra’. Diyakini, prasasti yang lebarnya tak lebih dua meter ini, dibuat oleh rohaniawan yang menamakan dirinya Mpu Kameswara.

Sebagaimana ditulis terakota.id, hingga sebelum Gunung Semeru erupsi, Sabtu 04 Desember 2021 di sekitar prasasti yang berada pada ketinggian 2.400 Meter di atas permukaan air laut (Mdpl) ini, masih terlihat taburan bunga aneka rupa dan   bekas pembakaran dupa.

Baca Juga: Kampung Solo di Gunung Semeru, Jejak Kolonialisme VOC yang Terlupakan

Terkait tulisan Jawa dalam prasasti di pinggir danau Ranu Kumbolo tadi, Dwi Cahyono Arkeolog Universitas Negeri Malang menjelaskan, kata ‘yatra’  berarti perjalanan spiritual.

Bukan sembarangan perjalanan, sehingga diartikan perjalanan spiritual menuju ‘tirta’ atau air. Yang dimaksud, adalah air suci danau Ranu Kumbolo yang berada di gunung tertinggi se Pulau Jawa.

Sebelum kata ‘tirthayatra’, ada nama Kameswara, dan sebelum nama ini ini juga tertulis ‘deva ‘pu Kameswara’. Sejumlah arkeolog, menurut Dwi Cahyono, merujuk kepada Kameswara yang juga Raja Kediri, tahun 1182-1188 Masehi.

Baca Juga: Primbon Jawa, Inilah 10 Aura Karismatik Karakteristik Jumat Kliwon

Namun demikian, saat melakukan ‘tirthayatra’ sudah tidak menduduki tahta kerajaan Kediri. Tapi sebagai rohaniawan, karena dalam prasasti tersebut ada kata ‘deva pu’ di depan nama Kameswara.

Pendapat sejumlah arkeolog ini, dinilai Dwi Cahyono terlalu dini atau belum sepenuhnya benar. Beberapa alasan yang dia kemukakan diantaranya tulisan di dlam prasasti partikelnya (honorifix prefix) tidak lazim digunakan untuk seorang raja, karena menggunakan kata ‘deva pu’.

“Kata ‘deva pu’ jelas merujuk kepada rohaniawan, bukan raja. “Kalau raja biasanya menggunakan kata ‘sri’ atau gelar lainnya yang  lazim digunakan untuk raja,” kata Dwi Cahyono sebagaimana dilansir terakota.id.

Baca Juga: Hari Kelima Pasca Erupsi Semeru, Tim Gabungan Temukan 43 Korban Meninggal Dunia

Alasan lainnya, secara geografis Gunung Semeru dan wilayah Kediri jaraknya cukup jauh dan waktu itu ditempuh menggunakan transportasi yang sederhana. Selain itu, untuk melakukan ‘yatra’ atau perjalanan spiritual di sekitar Kediri juga ada Gunung Wilis atau Gunung Kelud.

Pertimbangan lainnya lagi, aksara yang tertulis di prasasti Ranu Kumbolo ada kemiripan dengan prasasti-prasasti yang ditemukan di Gunung Semeru bagian selatan.

“Mulai Ampelgading, Malang hingga Senduro, dan Lumajang. Aksara di Gunung Semeru bagian selatan dibuat pada masa kejayaan Majapahit hingga masa akhir Kerajaan Majapahit antara abad 14-15 Masehi,” terang dia.

Baca Juga: Longsor di Gondosuli Tawangmangu, Seorang Mahasiswa Selamat

Dwi Cahyono menggarisbawahi, terlalu tergesa-gesa menyimpulkan prasasti di tepi danau Ranu Kumbolo dibuat Raja Kediri, jikalau hanya berdasarkan nama Kameswara saja. (Bersambung) ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler