Ancaman Bencana Gunung Merapi Kian Tinggi, Sehari 500 Kali Guguran

2 Januari 2022, 18:14 WIB
Kian mengkawatirkan, ancaman bencana Gunung Merapi kian tinggi. BPPTKG mencatat, sehari pernah terjadi 500 kali guguran lava dan selama tahun 2021 terjadi 424 kali semburan awan panas /Dok BPPTKG/

KARANGANYARNEWS - Ancaman bencana Gunung Merapi tahun 2022 kian mengkawatirkan, BPPTKG mencatat sehari pernah terjadi 500 kali bencana.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida juga menjelaskan, selama tahun 2021 Gunung Merapi menyemburkan awan panas 424 kali.

Ratusan kali semburan awan panas Gunung Merapi tadi, terhitung sejak 01 Januari hingga 30 Desember 2021. Arah semburannya lebih dominan ke barat daya dan sebagian lainnya ke arah tenggara,” terang Hanik Humaida.

Baca Juga: In Memorial H. Tarsa, Pejabat Teras Ajur Ajer dan Nyemedulur

Menurut dia, dalam minggu terakir jumlah guguran juga makin meningkat. Menurut Kepala BPPTKG, rata-rata setiap harinya mencapai 158 kali guguran, lebih dominan ke arah Bebeng dengan jarak luncur mencapai 2 kilometer.

Gunung Merapi memasuki fase erupsi efusif sejak 04 Januari 2021 lalu, sejak saat itu data kegempaan internal atau vulkanik dangkal dan fase banyak menurun drastis.

“Namun demikian, gempa gugurannya meningkat. Mencerminkan adanya ekstrusi magma di Gunung Merapi,” kata  Hanik Humaida melalui video zoom kepada awak media, Jumat 31 Desember 2021.

Baca Juga: Keberuntungan Tahun 2022, Neptu Weton Paling Melimpah Ruah Rejekinya

Dijelaskan juga, kegempaan internal mulai meningkat sejak bulan April 2021.  Puncaknya, terjadi 06 Agustus 2021 dalam satu hari mencapai 500 kali gempa. Dideteksi dari hiposenternya, bersumber dari kegempaan dangkal kurang dari 1 kilometer.

Setelah tanggal itu, frekuensi kegempaan menurun dan tampak peningkatan aktivitas guguran dan awan panas juga ada gempa low frekuensi dan hembusan. 

“Hal tersebut mencerminkan ada proses pelepasan gas dari magma di kedalaman dangkal. Sekaligus indikasi bahwa sistem konduit yang relatif terbuka di Gunung Merapi,” Hanik Humaida menambahkan.

Baca Juga: Top Markotop, Inilah Eksotiknya Sunrise dan Sunset di Puncak Arjuna

Dia pastikan juga, hingga awal Januari tahun 2022 ini belum ada tanda-tanda berakirnya peningkatan aktifitas kegempaan pada gunung api teraktif, berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DIY ini.

Menurutnya, deformasi yang diukur dengan alat pemantau aktivitas gunung api berupa electronic distance measurement (EDM), juga masih menunjukkan suplai magma meski volemunya tidak tinggi.

Sebagaimana diberitakan, hingga Minggu 02 Januari 2021 BPPTG masih menetapkan Gunung Merapi berada di level III atau siaga. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan,  sewaktu-waktu status aktivitas Gunung Merapi dapat berubah. *** 

Baca Juga: Primbon Jawa, Inilah Aura Pemikat dan Penjerat Hati Minggu Pon

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler