Kolaborasi Muhammadiyah dengan Eco-Bhinneka; Rawat Kerukunan Beragama Melalui Aksi Lingkungan

12 April 2022, 00:41 WIB
Perwakilan Pengurus MLH PP Muhammadiyah bersama Tim Program Eco-Bhinneka Muhammadiyah /Dok Eco-Bhinneka/

KARANGANYARNEWS - Eco-Bhinneka, program Perserikatan Muhammadiyah yang diharapkan dapat mengokohkan kontribusi merawat kerukunan bersama komunitas lintas agama, melalui aksi-aksi pelestarian lingkungan.

Tim program Eco-Bhinneka Muhammadiyah, 07 April 2022 menyelenggarakan silaturahmi dengan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Agenda ini selain untuk memperkenalkan Program Eco-Bhinneka, juga dimaksud untuk  mendiskusikan rencana kolaborasi dengan MLH PP Muhammadiyah.

Baca Juga: Buka Bersama FKUB; Kehidupan Beragama di Klaten Penuh Toleran

Surya Rahman Muhammad, Program Manager Eco-Bhinneka menyampaikan,  Eco-Bhinneka termasuk rangkaian program Inisiatif Bersama untuk Aksi Keagamaan yang Strategis, lebih dikenal JISRA (Joint Initiative for Strategic Religious Action).

“JISRA merupakan sebuah program global yang mendorong isu toleransi, kebebasan beragama dan berkeyakinan di masyarakat” kata dia. Di Indonesia saat ini ada 10 organisasi yang melakukan program JISRA.

Salah satunya, Perserikatan Muhammadiyah. Eco Bhinneka Muhammadiyah saat ini dilaksanakan di 4 area, masing-masing; (1) Jawa Tengah (Surakarta); (2) Jawa Timur (Banyuwangi); (3) Kalimantan Barat (Pontianak); dan (4) Maluku Utara (Ternate). 

Baca Juga: SE PP Muhammadiyah; Inilah Fatwa Prokes Ramadhan Teruntuk Pimpinan Seluruh Tingkatan

“Di Muhammadiyah kami melihat isu toleransi hanya dibangun melalui tataran dialog saja, makanya susah menggapainya,” terang Surya dalam pertemuan silaturrahmi Eco-Bhinneka dengan MLHPP Muhammadiyah, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ( UMY ), Kamis  lalu .

Karena itulah pihaknya mengemas sesuatu yang sifatnya lebih mudah diterima, melalui pendekatan aksi lingkungan. Dia harapkan, melalui pendekatan ekologis ini nantinya tercipta toleransi.

Dalam acara yang sama, Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah juga menyatakan dukungan penuhnya kepada program yang dipaparkan Eco-Bhinneka.

Baca Juga: Naik Tipe B, RS PKU Muhammadiyah Karanganyar Bangun Gedung Rp 39 M

“Mari kita kawal ini menjadi kebaikan bersama, permasalahan lingkungan adalah masalah bersama. Akan sangat bagus kalau isu lingkungan ini menjadi medium dalam membangun Indonesia lebih damai ke depannya.”  kata  Gatot Supangkat,   Sekretaris MLH PP Muhammadiyah.

Menurutnya, isu lingkungan tidak hanya membina kerukunan antar umat beragama, namun juga dapat merekatkan persaudaraan.

“Permasalahan lingkungan kini menjadi permasalahan global dan universal, sehingga dampak yang diakibatkan tidak bisa memandang latar belakang seseorang atau kelompok tertentu,” katanya.

Baca Juga: Resmikan Gedung Baru RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, Dahlan Rais : Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Gatot juga memberi masukan, terkait lokasi pelaksanaan program Eco-Bhinneka agar perlu diperhatikan dan didekatkan dengan isu lokal.

“Pendekatan isu lokal penting agar bisa duduk bersama dengan para pihak, dalam mengkaji permasalahan lingkungan yang ada di area tersebut dan merumuskan solusinya bersama,” katanya menambahkan.

Dalam acara yang sama, Hening Parlan Advisor Program Eco-Bhinneka juga menegaskan, dalam upaya Peace Building pendekatan yang dilakukan perlu diperkuat dengan aksi.

Baca Juga: Kehilangan Sesuatu yang Kita Cintai? Inilah 7 Kiat Mensikapinya

“Di dalam JISRA, pendekatan yang dilakukan Muhammadiyah dalam membangun perdamaian harus ada aksi. Eco-Bhinneka membawa pendekatan pada aksi lingkungan.”  katanya.

Dia berharap, ke depan program ini dapat menjadi program yang dimiliki bersama lintas agama di Indonesia.

“Rencana tindak lanjut dari silaturahmi ini antara lain disepakatinya kerjasama antara tim Eco-Bhinneka dengan MLH PP Muhammadiyah dalam penyusunan modul Eco-Bhinneka, hingga penyelenggaraan Training of Trainer (TOT) Eco-Bhinneka,” terang dia.

Baca Juga: Kata Habib Novel Alaydrus, Baca Doa Ajaran Rasulullah Ini, Insya Allah Hutang Segunung Lunas

Pertemuan yang diselenggarakan secara hybrid ini, diikuti 26 peserta baik yang hadir luring di kampus UMY maupun hadir daring di teleconference zoom. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler