Festival Tunas Bahasa Ibu, menurutnya salah satu upaya melestarikan Bahasa Daerah. Peserta festival, diharapkan ke depan dapat menjadi agen mempertahankan bahasa dan sastra daerah.
Jawa Tengah, dia sebutkan sebagai provinsi pertama yang menggelar festival ini, disusul berikutnya Provinsi Jabar dan Sulsel. Tahun depan, akan dikembangkan juga ke sembilan provinsi lainnya.
Baca Juga: Inilah 'Wulangreh' Teruntuk Pemimpin di Karanganyar, 7 Maqom Reliqious Raden Mas Said
Dalam acara yang sama, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jateng Dr Ganjar Harimansyah menjelaskan, festival dikemas dalam berbagai lomba untuk siswa SD dan SMP se-Jateng.
“Festival ini sebagai upaya memberikan wadah bagi generasi muda dalam melestarikan bahasa dan sastra Jawa. Diharapkan, generasi muda lebih minat mempelajari dan mengembangkan bahasa serta budaya Jawa,” kata dia.
Dijelaskan juga, festival ini merupakan puncak rangkaian acara revitalisasi Bahasa Jawa, mulai koordinasi pemangku kepentingan di Pemda, pelatihan guru master, pengajaran kepada siswa, pemantauan, hingga penyelenggaran festival. ***