Disebutkan juga, tahun 1994 erupsi Gunung Semeru tanggal 03 Februari pukul 03.50 Wib. Terjadi letusan dan suara dentuman, disertai hujan abu dan guguran lava membentuk awan panas.
Merupakan guguran dari kubah lava dan lidah lava yang terbentuk sejak tahun 1992, aliran awan panas guguran ini masuk ke Besuk Kobokan mencapai 11,5 Km, ke Besuk Kembar 7,5 Km dan ke Besuk Bang lk 3,5 Km.
Baca Juga: Menengok Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru, Terekam Sejak 1818
Volume awan panas tersebut diperkirakan mencapai 6,8 juta m3. “Korban yang meninggal terlanda awan panas 7 orang dan 2 orang dihanyutkan lahar pada tanggal 13 Februari 1994,” terang Kepala PVMBG.
Letusan-letusan kecil, lava mengalir lewat tepi kawah masuk ke Besuk Kembar dan membentuk lidah lava. Tanggal 28 Maret 1981, terjadi guguran lidah lava di Besuk Kembar.
Guguran lidah lava diikuti juga awan panas guguran yang menyeleweng pada ketinggian 1400 Mdpl, masuk ke Besuk Bang mencapai jarak maksimum 10 Km dari tepi kawah, tumpukan endapannya 6,2 juta m3.
Baca Juga: Dibalik Kian Garangnya Gunung Semeru, Inilah Misteri dan Pamali Eksotiknya Ranu Kumbolo
Suhu ladu atau endapan awan panas di dekat Dukuh Supit Tengah 120°C. Pada tanggal 29 Maret dan antara 03-04 April terjadi beberapa kali awan panas guguran, dengan jarak luncur maksimum 7 Km.
Tanggal 01 Desember 1977 juga terjadi guguran lava, menghasilkan awan panas guguran berjarak 10 Km di Besuk Kembar dengan volume endapan 6,4 juta m3. Sebagian awan panas ini menyeleweng ke Besuk Kobokan.
“Sawah dan tegal seluas 110 Ha rusak di Desa Sumber Urip, hutan pinus 450 Ha, satu jembatan rusak terbakar dan dua rumah bilik hanyut,” terang Andiani sebagaimana disampaikan dalam siaran persnya.