Jelang Ramadhan, Ganjar; Tetap Taati Prokes Ketat dalam Beribadah

- 24 Maret 2022, 17:39 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat tetap mentaati protokol kesehatan ketat dalam menjalani seluruh kegiatan ibadah bulan Ramadhan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat tetap mentaati protokol kesehatan ketat dalam menjalani seluruh kegiatan ibadah bulan Ramadhan /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS – Jelang bulan Ramadhan, Gubernur Jawa Tengah  intruksikan jajarannya siaga hindari rencana pemerintah terapkan PPKM Level 1.

Selain itu, walau  kasus Covid-19 di Jawa Tengah kian membaik Ganjar Pranowo tetap menghimbau masyarakat tetap mentaati prokes ketat, dalam menjalankan seluruh kegiatan Ibadah Ramadhan.

“Kondisi covidnya mulai membaik. kami kontrol terus dari sisi rumah sakitnya.  Alhamdulillah tidak ada ledakan apapun semuanya serba siap,” kata Ganjar Pranowo ketika dihubungi awak media, Kamis 24 Maret 2022.

Baca Juga: Kafilah FASI Nasional XI dari Jateng Optimis Raih Juara Satu

Meski begitu, Gubernur Ganjar mengintruksikan seluruh jajarannya tetap  siaga dan terus mengikuti perkembangan situasi Covid-19 selama bulan Ramadan. Di sisi lain, vaksinasi juga harus terus dipercepat.

“Mudah-mudahan di bulan ramadhan itu akan betul-betul menurun karena kita mesti genjot vaksinasi sampai yang boosting juga,” katanya.

Membangun kesadaran masyarakat, menurutnya penting dilakukan selama Ramadhan. Sehingga pelaksanaan ibadah tetap berjalan sesuai prokes ketat, agar agenda mudik nanti bisa dilakukan dengan tenang.

Baca Juga: Viral Honor Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Rara Isti; Setara Beban Tanggungjawabnya

“Ini juga momentum buat kontribusi yang bisa diberikan oleh warga,” ujarnya. Pemerintah, lanjut Ganjar sudah siap dan tinggal membuka kartu lama. Artinya, pengalaman yang sudah ada tinggal diterapkan lagi jika terjadi ledakan kasus.

Ganjar mengatakan, siaga dilakukan dengan pemantauan berkala. Seperti pengalaman yang sebelumnya, lanjut Ganjar, outbreak tidak terjadi pada saat ramadan tapi baru terlihat dua minggu setelahnya.

“Penularan Covid-19 itu kan terjadi tidak pada hari itu, tapi dihitung setidaknya 14 hari apakah terjadi ledakan atau tidak. Makanya Ramadhan akan jadi ukuran, ketika tarawih dilakukan semuanya tertib pakai masker,” kata dia.

Baca Juga: Kabar Gembira, Bantuan Intensif Pengajar Agama Cair Sebelum Lebaran

Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, tren kasus Covid-19 terus menurun. Tercatat mulai pertengahan Februari hingga akhir Maret, total kasus konfirmasi harian mencapai 6.000 kasus menjadi 771 kasus.

Sementara, kasus aktif harian pada bulan Februari tertinggi mencapai angka 22 ribuan kasus dan pada 23 Maret, angkanya turun drastis menjadi 5.000 kasus.

Keterisian Tempat Tidur Isolasi maupun ICU, hingga akhir Maret juga mengalami penurunan. Saat ini, keterisian TT isolasi hanya terpakai 1.136 atau 12,26% dari total 9.269 TT. Sedangkan keterisian TT ICU hanya terpakai 220 TT atau 21.28% dari total 1034 TT. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah