Tema dan Sejarah Hari Gizi Nasional ke-63, Stunting Jadi Sorotan

- 25 Januari 2023, 20:22 WIB
Tema dan sejarah Hari Gizi Nasional ke-63, stunting jadi sorotan. Setiap 25 Januari Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional (HGN). (Foto: Pixabay/JerzyGorecki)
Tema dan sejarah Hari Gizi Nasional ke-63, stunting jadi sorotan. Setiap 25 Januari Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional (HGN). (Foto: Pixabay/JerzyGorecki) /

KARANGANYARNEWS - Tema dan Sejarah Hari Gizi Nasional ke-63, Stunting Jadi Sorotan. Setiap 25 Januari Bangsa Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional (HGN). Adapun pada peringatan ke-63 kali ini, HGN jatuh pada Rabu, 25 Januari 2023.

Selaras dengan komitmen pemerintah menekan angka stunting di Indonesia, peringatan Hari Gizi Nasional kali ini pun mengangkat tema "Protein Hewani Cegah Stunting". Maksudnya adalah seruan kepada masyarakat untuk mencegah stunting.

Untuk diketahui, stunting merupakan gangguan pertumbuhan atau perkembangan pada anak.

Stunting pada anak sangatlah berbahaya jika dibiarkan begitu saja karena akan merusak masa depan bangsa.

Baca Juga: Jadwal, Prediksi Skor, dan Link Live Streaming Nottingham Forest vs Man Utd di Carabao Cup

Stunting adalah kondisi kekurangan gizi pada bayi di seribu hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak serta tumbuh kembang anak.

Akibat mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurannya.

Indonesia termasuk negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar di dunia.

Berdasarkan Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2019), angka prevalensi stunting di Indonesia adalah sebesar 27,67 persen dan masih di atas angka standar ditoleransi WHO, yakni di bawah 20 persen.

Baca Juga: Sadis! Siswi SMP di Sukoharjo Dihabisi Manusia Silver, Gegara Tak Puas Kencan

Oleh karena itu, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas pembangunan yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Angka prevalensinya ditargetkan dapat diturunkan menjadi 14 persen di 2024.

Sejak dalam kandungan hingga masa pertumbuhan, gizi anak perlu diperhatikan dengan baik.

Mengutip sebuah sumber, perbaikan gizi masyarakat Indonesia sejatinya sudah dimulai sejak 1950.

Baca Juga: Wow! Tahir Foundation Bangun Museum Skala Internasional di Solo, Gelontorkan Rp600 Miliar

Pada saat itu Menteri Kesehatan Dokter J Leimena, Bapak Gizi Indonesia mengangkat Prof Poorwo Soedarmo sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat.

Prof Poorwo Soedarmo pun kemudian dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia.

HGN diadakan untuk memperingati mulainya pengkaderan tenaga gizi di Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada 25 Januari 1951.

Akhirnya disepakati pada 25 Januari merupakan Hari Gizi Nasional. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah