Ketua FKUB Indonesia, Ida Pangelingsir: Moderasi Beragama Menjadikan Indonesia Singa Dunia

- 17 Mei 2023, 20:26 WIB
Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet
Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet /Dok. Asosiasi FKUB/

KARANGANYARNEWS - Indonesia secara historis dibentuk oleh kawasan yang kaya dengan keberagaman dan perbedaan. Hal ini tidak mungkin dibuat homogen,  apalagi dengan cara berfikir yang eksklusif. Karena para Founding Fathers telah sepakat, dengan Bhinneka Tungal Ika segala perbedaan tidak dijadikan alasan untuk tidak bersatu.

 

Perbedaan, menjadi kekayaan dan aset bangsa yang harus dipelihara. Oleh karena itu, melalui Seminar dan dialog Moderasi Beragama Merah Putih diharapkan mampu memberikan pemahaman moderasi beragama kepada seluruh komponen bangsa.

"Dimaksud agar tercermin dalam perilaku, sikap dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet.

 Baca Juga: Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia Sangat Menyayangkan, Pihaknya Tak Dilibatkan Rakornas Pemda dengan FKUB

Hal itu dia sampaikan dalam acara Seminar dan dialog  Nasional Moderasi Beragama Merah Putih yang digagas oleh  Asosiasi FKUB Indonesia dengan Pemerintah Provinsi  Sulawesi Utara (Sulut), di hotel  Paninsula Manado, Selasa 16 Mei 2023.

Dengan Moderasi beragama,  lanjut Ida Pangelingsir, ke depan Indonesia bukan saja akan menjadi macan dunia tetapi bisa saja nantinya akan  menjadi Singa dunia.

Mendistorsi Agama

 

“Secara substantif, agama itu sudah moderat, agama mengajarkan hal-hal yang sifatnya moderat, agama yang moderat itu ialah agama yang inklusif, agama yang berfungsi menjadi rahmat bagi segenap alam,” terangnya.

 Baca Juga: Langkah Strategis Penguatan Moderasi Beragama, Nomenklatur KUB Masuk Struktur Pengurus RT

Menurutnya problem cara beragama kita seringkali berpersepsi seolah-olah agama tidak moderat, eksklusif, dan hanya untuk kepentingan individualis. Padahal, agama itu ajaran yang memberikan kemanfaatan dan kemaslahatan untuk semua, mengayomi tanpa memandang perbedaan suku, ras, dan golongan.

Dikatakan juga  Ida Pangelingsir, Sulut diharapkan bisa menginspirasi bagi Provinsi lain terkait dengan kreatifitas dan inovasinya dalam merawat kerukunan antar umat beragama.

“Belakangan ini ada gejala, pandangan, dan persepsi yang mencoba mendistorsi agama sebagai problem bukan solusi. Pihak tertentu berpersepsi seolah harus dibatasi secara berhadap-hadapan. Padahal yang bisa kita persepsi seperti itu dalam konteks  ibadah yang sifatnya langsung atau ritualnya,” katanya.

 Baca Juga: Kemenag RI Programkan Penggandaan Antologi Puisi Moderasi Beragama Satupena Jawa Tengah

Ida Pangelingsir mengatakan, di Sulut memiliki banyak tokoh yang dikenal sangat inklusif, sangat moderat, dan secara local wisdom mereka ini sebagai simbol yang memiliki cara pandang yang moderat.

Dalam acara yang sama,  Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyampaikan pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari, untuk terus disosialisasikan daaan dikampanyekan di masyarakat.

"Kerukunan itu tidak pernah akan turun dari langit tetapi harus diusahakan, didiskusikan dan dimusyawarahkan tanpa lelah di Indonesia." kata Gubernur Sulut.

 Baca Juga: Study Komparasi ke Klaten: Ketua FKUB Banjarnegara Tanyakan Strategi dan Anggaran Pembentukan PKUB

Dikatakan, menjaga Indonesia dan mengawal kehidupan berbangsa serta bernegara secara moderat, inklusif, berkomitmen kebangsaan, dan keberagaman yang tinggi. Untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama di masyarakat, menjadi tugas dan kewajiban seluruh komponen bangsa. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x