TKN Prabowo-Gibran Angkat Bicara soal Film Dirty Vote, Begini Keterangan Lengkapnya dan Link Menontonnya

- 12 Februari 2024, 15:52 WIB
TKN Prabowo-Gibran Angkat Bicara soal Film Dirty Vote, Begini Keterangan Lengkapnya dan Link Menontonnya
TKN Prabowo-Gibran Angkat Bicara soal Film Dirty Vote, Begini Keterangan Lengkapnya dan Link Menontonnya /X.com/@DandhyLaksono/

KARANGANYARNEWS - Film Dirty Vote yang sudah ditonton jutaan kali menuai reaksi dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Habiburokhman yang mewakili TKN pun angkat bicara soal isi dari film tersebut.

Kepada para awak media dirinya mencurigai film dokumenter Dirty Vote yang diluncurkan dalam platform YouTube, Minggu 11 Februari 2024 kemarin, bertujuan menurunkan muruah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak terpancing narasi-narasi dalam film tersebut, karena dia meyakini sebagian besar isinya sebatas asumsi.

Baca Juga: Mengenal Film Dirty Vote yang Ditonton Lebih dari 3 Jutaan Kali, Ada Juga Acara Nobar di Kotanya Gibran

“Sebagian besar yang disampaikan film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat asumtif, dan sangat tidak ilmiah. Saya mempertanyakan kapasitas tokoh-tokoh yang ada di film tersebut dan saya kok merasa sepertinya ada tendensi, keinginan untuk mendegradasi pemilu ini dengan narasi yang sangat tidak berdasar,” ujar Habiburokhman saat membacakan sikap TKN atas tayangan film Dirty Vote.

Wakil Ketua TKN itu berpendapat narasi-narasi yang disampaikan tiga pakar hukum tata negara dalam film dokumenter itu berseberangan dengan pendirian rakyat.

Tiga pakar hukum tata negara yang tampil dalam film dokumenter itu ialah Zainal Arifin Mochtar dari Universitas Gadjah Mada, Feri Amsari dari Universitas Andalas, dan Bivitri Susanti dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera.

Baca Juga: LINK Nonton Bhakshak Sub Indo: Jadwal Tayang dan Sinopsis Film Thriller Kriminal

“Jadi, tindakan-tindakan mereka yang menyampaikan informasi yang sangat tidak argumentatif, tetapi tendensius untuk menyudutkan pihak tertentu, berseberangan dengan apa yang menjadi sikap sebagian besar rakyat,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x