KARANGANYARNEWS - Festival Pesona Kebangsaan 2022 yang memamerkan banyak pesona Ende, Nusa Tenggara Timur akan segera digelar Senin (30/5/2922) hingga Rabu (1/6/2022), yang merupakan kerjasama antara Dinas Pariwisata Kabupaten Ende dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Merupakan perhelatan akbar, festival yang rutin diadakan setiap tahun ini mengusung tema “Pancasila Rumah Kita dari Ende untuk Indonesia” serta akan diwarnai beberapa parade spektakuler.
Festival ini memang merupakan perayaan hari lahirnya Pancasila, apalagi Ende adalah saksi bisu lahirnya Pancasila yang dicetuskan Bung Karno.
Sambil menyaksikan beragam rangkaian acara dalam festival yang diselenggarakan di Pelabuhan Soekarno Ende, NTT, kamu bisa melakukan napak tilas destinasi wisata disini, sebut saja wisata sejarah, wisata budaya, sampai wisata alam.
Berikut 3 destinasi seru yang biasa dikunjungi di Kabupaten Ende, bertepatan dengan digelarnya Festival Pesona Kebangsaan, yang dilansir dari laman indonesia.travel.
1. Rumah Pengasingan Bung Karno
Mengunjungi Kota Pancasila, tidak akan lengkap rasanya jika belum datang ke Rumah Pengasingan Bung Karno, sebuah rumah sederhana yang berada di Jl. Perwira, Kotaraja, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ini, masih terawat sampai sekarang termasuk bangunan, barang-barang peninggalan Bung Karno pun masih disimpan dan dirawat secara baik.
2. Danau Kelimutu
Selama diasingkan di Kabupaten Ende, Bung Karno seringkali mengunjungi kampung-kampung serta mendatangi spot cantik seperti Danau Kelimutu, yang memiliki tiga kawah nan cantik, dimana dua dari tiga kawah itu, letaknya berdampingan dan hanya dipisahkan oleh tebing, sedangkan satu kawah lainnya berada di lokasi terpisah.
Ketiga kawah ini memiliki warna berbeda, yakni hitam pekat serta Warna pada ketiga kawah itu hijau tosca.
3. Eksplorasi Keunikan Kampung Adat Wologai
Kampung Adat Wologai memang merupakan destinasi yang tidak ada kaitannya dengan kelahiran Pancasila, namun tempat ini layak untuk dikunjungi, apalagi kampung adat ini telah berusia sekitar 800 tahun.
Begitu juga rumah-rumah adatnya berbentuk unik yang menjadi salah satu daya tarik dari desa ini, disamping produk kriya buatan masyarakat lokal seperti patung-patung kayu dan anyaman yang bisa dijadikan kenang-kenangan. ***