Update Kasus Tragedi Kanjuruhan, 8 Pintu Darurat Tidak Berfungsi

11 Oktober 2022, 11:40 WIB
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi memutuskan menghentikan sementara pertandingan BRI Liga 1 2022/2023 selama dua pekan imbas dari tragedi di Kanjuruhan. (Foto ilustrasi: Pixabay/Pexels) /

KARANGANYARNEWS - Berikut ini update informasi perkembangan penanganan kasus tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban meninggal beberapa waktu lalu. Polri menyatakan, salah satu penyebab banyaknya jumlah korban dalam tragedi di Malang, Jawa Timur tersebut karena faktor keadaan pintu darurat di stadion tersebut.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebutkan, bahwa sebanyak 8 pintu darurat di stadion Kanjuruhan tidak dapat difungsikan. Hal itu menjadi salah satu penyebab banyaknya korban berjatuhan dalam tragedi Kanjuruhan.

Padahal, lanjut Dedi, adanya delapan pintu darurat tersebut, jika berfungsi, setidaknya dapat meminimalisir korban dalam tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang, dua di antaranya anggota polisi.

Baca Juga: Daftar Lengkap Tersangka Tragedi di Stadion Kanjuruhan

“Dari 8 pintu emergency seharusnya bisa difungsikan. Kalau itu bisa difungsikan, maka jatuhnya korban bisa diminimalisir,” kata Dedi Senin 10 Oktober 2022 kemarin.

“Tapi ketika kejadian itu, fungsi dari emergency exit-nya itu tidak bisa berfungsi dengan baik. Tidak bisa dibuka itu yang betul-betul tidak kita harapkan,” ujar Dedi.

Lebih lanjut Dedi menambahkan, seluruh pintu di sekitar stadion semestinya tidak dalam kondisi terkunci serta harus dijaga oleh steward sehingga dapat difungsikan dengan baik.

"Sebelum pertandingan harus dipastikan di dalam regulasi ini semua pintu dijaga oleh steward, semua pintu harus dalam keadaan tidak boleh di kunci, dan apabila difungsikan harus mampu semaksimal mungkin bisa mengeluarkan penonton dalam keadaan selamat," jelas Dedi.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kapolres Malang Dicopot

Seperti diketahui tragedi Kanjuruhan menyita banyak perhatian publik karena jumlah korban meninggal dunia akibat kepanikan para penonton saat polisi mengeluarkan gas air mata untuk menghalau kericuhan suporter.

Insiden suporter terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Saat itu, Arema takluk dari Persebaya dengan skor 2-3 dalam lanjutan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023.

Sebagian suporter tuan rumah tak puas dengan hasil itu mencoba melampiaskan kekecewaannya dengan turun ke lapangan. Situasi jadi tak terkendali lantaran tak sedikit di antara para pendukung Arema mengamuk.

Pihak kepolisian pun melepas gas air mata untuk membubarkan massa yang agresif. Situasi ricuh di dalam stadion tak pelak membuat para penonton berdesakan mencoba keluar. ***

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler