Jaring Siswa Miskin Berprestasi, Pemprov Jateng Gulirkan 15 SMK Semi Bording

18 Juni 2022, 01:11 WIB
Sekolah semi bording, menurut Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Jateng, Ainur Rojik diperuntukkan menjaring siswa miskin berprestasi /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS – Menjaring siswa miskin berprestasi, Pemprov Jateng tahun ajaran baru bini menggulirkan 15 sekolah semi bording.

Sekolah semi bording yang mengacu pada SMK Negeri Jateng ini, dimaksud untuk memberikan akses layanan pendidikan, bagi siswa miskin, berprestasi namun bertempat tinggal jauh dari sekolahan.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Jateng Ainur Rojik. Dia jelaskan, siswa di sekolahan semi boarding dijadikan satu dengan siswa reguler.

Baca Juga: PPDB Online di Kota Surakarta, Perlu Perhatikan Beberapa Proses

Ke 15 sekolah semi boarding itu; SMK Negeri 1 Demak;  Kabupaten Demak, SMK Negeri 2 Rembang; Kabupaten Rembang, SMK Negeri 1 Wirosari; Kabupaten Grobogan, SMK Negeri 1 Jepon; Kabupaten Blora.

SMK Negeri 1 Tulung; Kabupaten Klaten, SMK Negeri 1 Kedawung; Kabupaten Sragen, SMK Negeri 2 Wonogiri; Kabupaten Wonogiri, SMK Negeri 1 Purworejo; Kabupaten Purworejo, SMK Negeri 2 Wonosobo; Kabupaten Wonosobo.

SMK Negeri 1 Punggelan; Kabupaten Banjarnegara, SMK Negeri 1 Alian; Kabupaten Kebumen, SMK Negeri 2 Cilacap; Kabupaten Cilacap, SMK Negeri 1 Kalibagor; Kabupaten Banyumas, SMK Negeri 1 Tonjong; Kabupaten Brebes dan SMK Negeri 1 Randudongkal; Kabupaten Pemalang.

Baca Juga: Sosialisasi PPDB, Bupati Targetkan Tidak Ada Anak Putus Sekolah

“Sebagian murid itu menginap di asrama yang sudah disediakan dua tahun lalu dibangun oleh Pemprov Jateng. Contohnya ada di Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kebumen dan di Blora juga ada,” sebutnya, Jumat 17 Juni 2022.

Ia mengatakan, untuk tahun ini di masing-masing sekolah ada 30 peserta didik yang bisa mengikuti sekolah semi boarding. Jumlah itu nantinya akan semakin bertambah hingga mencapai 200 siswa.

“Tahun ini mulai dengan 30 siswa. Tahun besok 60 siswa, kemudian 90 siswa maksimal 200 siswa. Itu kebijakan Pemprov Jateng untk meningkatkan akses layanan bagi anak tak mampu, berprestasi  namun jauh dari sekolah agar tak putus sekolah dan tidak perlu mengeluarkan uang saku,” kata dia.

Baca Juga: Terkuak, Inilah Profil dan Rekam Jejak Janda Cantik Pembuang Bayi

Nantinya, disebutkan juga akan seperti boarding dapat pakaian (seragam) dan sebagainya.  Sementara Kepala SMK Negeri Jateng kampus Semarang, Sriyono mengatakan telah beberapa kali menerima kunjungan studi banding dari beberapa sekolah tersebut.

“Sistem pembelajaran di SMK Negeri Jateng menjadi acuan sekolah semi boarding. Tujuannya hampir serupa, memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan sumber daya manusia di Jawa Tengah,” urainya.

Tahun ajaran ini, SMK Negeri Jateng Kampus Semarang telah meluluskan 119 siswa. Lulusan sekolah gratis itu, beberapa telah diterima di perusahaan di Kalimantan. Adapula yang diterima perguruan tinggi dan sebagian tengah dalam tahap seleksi perusahaan, BUMN hingga instansi kepolisian. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler