Jurus Dewa Menulis Cerpen, Tirta Nursari: Hidupkan dengan Emosi dan Imajinasi

12 April 2023, 04:05 WIB
Tirta Nursari dalam Webinar Kelas Menulis Cerita pendek yang diselenggarakan Yayasan Peneleh /Dok. Satupena Jawa Tengah/

KARANGANYARNEWS - Bagaimanakah cara membuat tulisan cerita pendek (Cerpen) yang formal dan kaku, menjadi lebih luwes? Pertanyaan ini dikemukakan Koordinator Satupena Kabupaten Semarang, Tirta Nursari kepada peserta Webinar Kelas Menulis Cerita pendek yang diselenggarakan Yayasan Peneleh, Malang, Jawa Timur.

 

 

Kegiatan yang diselenggarakan sejak tanggal 8 hingga 15 April 2023 ini, dikhususkan bagi para kaum perempuan. Baik ibu rumah tangga, perempuan karier, mahasiswi, maupun aktivis perempuan.

Pertanyaan yang dilemparkan Tirta Nursari, tak lain dimaksud teruntuk memancing suasana pelatihan penulisan cerita pendek yang saat itu dipandu Nensy Setyaningrum.

 Baca Juga: Antologi Puisi Melawan Pandemi, Luapan Empati Penyair Lintas Provinsi

Menurut Tirta Nursari, setelah cerita pendek ditulis janganlah langsung dikirim ke media massa untuk diterbitkan. Perlu mengendapkannya dulu, diberi warna dengan bermain-main perasaan.

“Selain itu, cerita pendek tersebut harus kita hidupkan dengan imajinasi. Manfaatkanlah majas, tesaurus, dan bermainlah dengan kata-kata,” tandasnya.

Dia tambahkan, "Kita perlu juga membaca cerita pendek tersebut dengan suara keras dan intonasi serta artikulasi yang benar, sehingga kita bisa merasakan apakah tulisan kita sudah enak dibaca dan dinikmati atau belum".

 Baca Juga: Jurus Dewa Menulis Kreatif, Gunoto Saparie: Libatkan Emosi, Kreatif, Santai Tapi Serius

Sebelumnya Tirta Nursari mengungkapkan, siapa yang bisa menjadi obyek penulisan cerita pendek? Ia mengatakan bisa diri sendiri, tokoh atau orang lain, maupun tokoh rekaan atau fiktif. Bisa ditulis dalam konsep cerita fabel, misalnya.

Terkait kiat atau jurus dewa menciptakan dan membangun feel saat menulis cerita pendek, Tirta Nursari mengingatkan agar calon penulis atau penulis pemula memaksimalkan fungsi pancaindera.

"Selain itu gunakanlah perasaan, emosi, dan imajinasi agar cerita pendek kita lebih berdayatarik dahsyat teruntuk siapa saja yang membacanya," terang perempuan sastrawan tadi menguraikan kiat-kiat jurus dewa dia menulis cerita pendek.

 Baca Juga: Inilah Jawabnya, Kenapa Wanita Kelahiran Kamis Wage Senantiasa Jadi Idola Setiap Pria?

Kelas Menulis cerita pendek tersebut, dikaitkan dengan peringatan Hari Kartini 21 April tahun ini, para peserta diharapkan menulis cerita pendek dengan tema perjuangan kaum perempuan.

Selain mendapatkan sertifikat, karya-karya cerita pendek peserta juga akan diterbitkan menjadi E-book ber-ISBN. Perkumpulan Satupena Provinsi Jawa Tengah, menjadi salah satu media partner dalam kegiatan ini. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler