Sejumlah Warga Terdampak Banjir Semarang Ogah Ngungsi, Ini Alasannya

14 Maret 2024, 18:05 WIB
Sejumlah warga terdampak banjir di Kota Semarang ogah mengungsi dengan berbagai pertimbangan, salah satunya untuk menjaga barang berharga. (Foto: Dok. Istimewa) /

KARANGANYARNEWS - Sejumlah warga terdampak banjir di Kota Semarang ogah mengungsi dengan berbagai pertimbangan, salah satunya atas alasan menjaga barang berharga.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkap upaya evakuasi menjadi fokus perhatian dalam penanganan korban banjir kali ini.

Di lain sisi, pendirian dapur umum logistik dan pendistribusian obat-obatan juga terus dilakukan.

Hal itu disampaikan wanita akrab disapa Mbak Ita saat meninjau sejumlah titik lokasi banjir, Kamis, 14 Maret 2024. Dia tampak memimpin langsung jalannya evakuasi masyarakat terdampak.

Baca Juga: Kisah di Balik Suksesnya Mixue Ice Cream & Tea, Ada Perjuangan Zhang Hongchao

"Sementara evakuasi 12 orang di Taman Hasanudin, Kuningan, 15 orang di Kecamatan Gayamsari lalu di sekitar Kampus USM ada seratusan orang dari Tlogosari dan Muktiharjo," kata wali kota, saat ditemui di lokasi tinjauan banjir di Jalan Raya Kaligawe, Kecamatan Gayamsari.

Diungkapkan, mayoritas masyarakat terdampak enggan dievakuasi atau diungsikan.

Mereka memilih bertahan di rumahnya masing-masing dengan alasan menjaga barang berharga.

Selain itu, kondisi genangan air tak terlalu dalam dan rumah mereka berlantai dua.

Baca Juga: Daftar Kereta Api yang Dibatalkan Pemberangkatannya Akibat Banjir di Semarang

Tak sedikit pula, para warga memilih mengungsi di rumah kerabat tak terdampak banjir.

Kendati begitu, Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama TNI-Polri, PMI, dan sukarelawan kebencanaan bersiap siaga penuh untuk melakukan evakuasi atau memberikan pertolongan kepada warga terdampak.

Kini, pos dapur umum juga telah didirikan di lima lokasi. Dapur umum induk ditempatkan di Balai Kota Semarang.

Lainnya berada di Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Gayamsari, Universitas Semarang (USM), dan Kecamatan Genuk.

Baca Juga: Sepekan di Inggris, Gibran Sebut Ada Peluang Besar bagi Indonesia

"Kami juga menyuplai makanan siap saji, di antaranya kemudian juga ada roti dan air minum," ungkap wali kota.

Kini, pihaknya juga tengah berkomunikasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

"Semoga bantuan-bantuan juga bisa segera dikirimkan ke Kota Semarang," harap Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Dirinya belum bisa memberikan data berapa banyak masyarakat terdampak.

Baca Juga: Link Pendaftaran, Tanggal dan Syarat Angkutan Motor Gratis Mudik Lebaran 2024

Kendati begitu, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut, setidaknya ada enam kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Genuk, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Utara, dan Kecamatan Tugu.

Selain itu, ia memastikan pompa-pompa telah dioptimalkan, baik milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang maupun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, termasuk menambah pompa portabel ditempatkan di sejumlah titik lokasi banjir. ***

Editor: Andi Penowo

Tags

Terkini

Terpopuler