3 Parpol Koalisi Perubahan Siap Lawan PDIP di Pilkada Boyolali

18 Juni 2024, 11:05 WIB
Sebanyak tiga partai politik (Parpol) koalisi perubahan siap melawan PDIP di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Boyolali 2024. (Foto: Dok. Istimewa) /

KARANGANYARNEWS - Suhu politik di Kabupaten Boyolali menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 kian menghangat. Sebanyak tiga partai politik (Parpol), yakni Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat membangun koalisi.

Ketiganya siap melawan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memiliki 36 kursi dari hasil pemilihan legislatif beberapa waktu lalu. Capaian ini membuat partai berlambang kepala banteng dapat mengusung kadernya sendiri. 

Menjelang pilkada semakin dekat, sejumlah baliho atau papan reklame para bakal calon bupati Boyolali pun telah terpasang di sejumlah titik strategis. Sebagaimana diketahui, beberapa nama telah menyatakan diri maju sebagai bakal calon bupati dalam pilkada 2024.

Baca Juga: Usai PKS, PDIP Karanganyar Sambangi PKB dan Gerindra Jelang Pilkada 2024

Mereka di antaranya adalah Ketua DPD Partai Golkar Boyolali Fuadi, dokter gigi Fauzan Arif Munandar, dan seorang aparatur sipil negara (ASN) pemerintah Kota Solo Agus Irawan. Kendati begitu, nama-nama ini belum mendapatkan rekomendasi dari partai politik pengusung. Kemungkinan besar, mereka maju dari jalur koalisi partai.

Menurut Ketua DPD Partai Golkar Boyolali, Fuadi, saat ini waktunya perubahan di Kabupaten Boyolali. Pasalnya, arus perubahan dari tingkat kecamatan mulai bergerak.

“Saat ini perubahan untuk Boyolali, terbukti arus bawah dari tingkat kecamatan sudah mulai bergerak. Kalau calonnya siapa saja kami belum tahu karena sekarang masih disurvei LSI, kemungkinan saya tidak masuk juga bisa saja,” katanya, Senin, 17 Juni 2024.

Baca Juga: Rezeki Nomplok, 2 Sapi Metal Milik Suparno Warga Karanganyar Dibeli Jokowi buat Kurban

Diungkapkan, koalisi tiga parpol akan terus diintensifkan, mengingat saat ini sudah kehilangan satu teman partai. Koalisi perubahan, menurut Fuadi adalah mengubah pemimpin, di mana bupati dapat mengambil kebijakan sendiri tanpa ada campur tangan orang lain dalam pemerintahan.

Di lain pihak, Ketua Komunitas Bhakti Praja (KBP) Boyolali, Amin Wahyudi, menyebut saat ini masyarakat Boyolali sudah mulai menginginkan perubahan.

“Kami berkunjung di beberapa partai dalam seminggu ini sehingga terjadi koalisi tiga partai. Saya tidak memiliki kewenangan, namun kami akan menyampaikan bahwa Boyolali akan ada perubahan dan ini keinginan masyarakat,” bilangnya.

Sementara agenda penandatanganan embrio koalisi partai diprakarsai Komunitas Bhakti Praja (KBP) Boyolali, kumpulan para mantan anggota legislatif Boyolali. ***

Editor: Andi Penowo

Tags

Terkini

Terpopuler