Warga Cilacap Terdampak Banjir Keluhkan Pusing dan Sakit Perut, Genangan Air Mulai Surut

- 13 Oktober 2022, 11:05 WIB
Warga yang terdampak banjir di 14 kecamat  wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengeluhkan pusing kepala, sakit perut, dan gatal-gatal
Warga yang terdampak banjir di 14 kecamat wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengeluhkan pusing kepala, sakit perut, dan gatal-gatal /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS – Sejumlah warga terdampak banjir di 14 kecamat wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengeluhkan pusing kepala dan sakit perut.

Hasil pantauan lapangan hingga Rabu 12 Oktober 2022, diperoleh keterangan banjir yang menggenangi belasan kecamatan di Kabupaten Cilacap sudah mulai surut.

“Banjir yang semula 60 cm, sekarang 30-40 cm. Alhamdulillah,” kata Kepala UPT BPBD Sidareja, Agus Sudaryanto kepada awak media saat memantau kondisi banjir di Dusun Binangun Baru.

banjirBaca Juga: Banjir Jakarta, Detik-detik Lengkap Tembok Sekitar MTSN 19 Roboh hingga 3 Siswa Meninggal

Data banjir wilayah UPT Sidareja, hingga Rabu 12 Oktober 2022 menyisakan dua kecamatan. Disebutkan, Kecamatan Bantarsari di Desa Rawajaya tepatnya di Dusun Gayamsari, dan Desa Binangun di Dusun Binangun airnya menysut sekitar 30 cm.

Sedangkan di Kecamatan Patimuan di Desa Bulupayung tepatnya di Dusun Sekarmayang, Dusun Kalenaren dan Dusun Bulupayung surutnya sudah sekitar 35 cm.

Warga memanfaatkan surutnya air tersebut dengan berbagai aktivitas, diantaranya membersihkan rumah, ada juga yang memeriksakan kesehatan dan berobat ke tempat pengobatan darurat terdekat.

Baca Juga: Jateng Siaga Bencana, Ganjar; BPBD Lebih Intensifkan Patroli Daeah Rawan

Tercatat dari data BPBD Cilacap, terdapat 42 tempat pemeriksaan kesehatan tersebar di 42 desa siap menerima keluhan kesehatan warga. 42 titik layanan kesehatan tadi, tersebar di 14 kecamatan.

Salah satunya terlihat di Dusun Binangun Baru, Desa Binangun, Kecamatan Bantarsari. Ketinggian banjir di wilayah tersebut, terpantau hingga  Rabu 12 Oktober 2022 sekitar 30 cm.

Namun mengingat luasnya wilayah tanggung jawabnya, maka tim kesehatan belum maksimal menjangkau. Terlebih, terbatasnya tim kesehatan yang ada.  "Kami fokusnya kepada jiwa manusianya. Jangan sampai terjadi korban. SOP kan seperti itu," terang Agus Sudaryanto.

Baca Juga: Intensitas Bencana Merapi Tinggi, Desa Tlogolele Kian Sering Hujan Abu

Petugas kesehatan di Desa Binangun, Nanda Eprilliya mengaku pihaknya terus bersiaga di lokasi banjir, sejak hari pertama sampai sekarang. "Hari ini dua tim kita. Satu tim di RT 4 satunya lagi di RT 5," kata dia.

Dia memeriksa kesehatan korban banjir seperti keluhan pusing kepala, pegal-pegal, diare atau sakit perut, gatal-gatal, dan batuk-pilek. Mereka rata-rata berusia di atas 50 tahun atau masuk lansia.

Sementara Ketua RT 02 RW 11 Dusun Binangun Baru, Abdul Kacan mengatakan surutnya luapan banjir dimanfaatkan warga untuk berobat, untuk menyembukan penyakit yang mereka derita selama banjir. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah