Kemenag juga telah menerbitkan PMA tentang kekerasan seksual, melalui 2 hal itu Kemenag berusaha untuk mengurangi bahkan menghilangkan bukan hanya bullying, tapi juga kekerasan dalam bentuk apapun.
Baca Juga: Abadikan Fenomena Langka Gerhana Matahari Hibrida, Pos Indonesia Rilis Prangko Keren
Salah satu kegiatan atraktif Roots Day yang diadakan di MAN 2 Sleman, talk show menghadirkan Arie Rukmana perwakilan dari Unicef. Dalam diskusi yang sangat seru ini, Arie mengungkapkan hingga saat ini Unicef terus berkomitmen untuk dapat melindungi anak-anak di seluruh dunia.
“Kunci kesuksesan adalah "respect" karena kekerasan banyak merugikan materiil,” ujarnya. Tugas agen perubahan yang telah dilatih materi dan praktek, berfungsi sebagai pelopor dan pelor.
Menjadi pelopor dapat mensosialisasikan kembali materi anti bulliying, bahaya dan dampak-dampaknya melalui kegiatan yang menarik seperti pembuatan konten melalui visual poster atau tik tok. Serta melaporkan ketika menemui kasus bulliying.
Baca Juga: 5 Rangkaian Doa Mudik Lebaran: Singkat Mudah Dihafal, Selamat Sampai Tujuan
Pada kegiatan ini, Riska Puspitasasi, Sub koordinator Subdit Kelembagaan dan Kerjasama Kemenag RI menyampaikan agar program Roots ini terus dilanjutkan dan Unicef dapat terus berkolaborasi dan bekerjasama di dalam program-program anti perundungan ini.
“Sebagai agen perubahan dapat menjadi pelopor untuk mencegah bulliying, berperilaku respect, berani meLapanganorkan jika ada bulliying. Bahkan tidak ada cerita orang sukses yang mempunyai rekam jejak membully, mereka fokus menciptakan sesuatu yang membuat mereka berhasil dan Bisa menjadi orang yang membanggakan,” pungkasnya. ***