Intensitas Bencana Merapi Tinggi, Desa Tlogolele Kian Sering Hujan Abu

14 Maret 2022, 10:15 WIB
Salah seorang waraga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, menunjukkan tanaman yang terdampak hujan abu vulkanik Gunung Merapi /Dok Media/

KARANGANYARNEWS - Kian tingginya intensitas bencana Gunung Merapi, berdampak sejumlah wilayah  lereng gunung api teraktif ini dilanda hujan abu.

Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah salah satunya. Dalam seminggu terakir, setidaknya terjadi sekian kali hujan abu karena awan panas guguran Gunung Merapi .

Neigen Ahtah Nur Edi Saputro, Sekretaris Desa  (Sekdes) Tlogolele, Kecamatan Selo, menjelaskan hujan abu mulai turun Rabu 09 Maret 2022 pukul 23.45 WIB. Awalnya hanya tipis saja, namun tak berapa lama hujan abu semakin deras.

Baca Juga: Terjadi 125 Kali Gempa Guguran di Gunung Merapi

"Saking derasnya hingga di genteng terdengar suara kritik-kritik. Paling deras hujan abu melanda Dukuh Tlogomulyo dan Tlogolele, keduanya wilayah Desa Tlogolele,” kata dia kepada awak media.

Mengetahui wilayahnya dilanda hujan abu, dirinya bergegas keluar rumah untuk memantau keadaan sekitar desa. Dia juga mengontak anggota tim siaga desa,   diajak memantau kondisi setiap dukuh di Desa Tlogolele.

Hasil pemantauan mereka di lapangan, ternyata hujan abu juga terjadi di wilayah dukuh paling atas di lereng Gunung Merapi. Diantaranya Dukuh  Stabelan, Dukuh Takeran dan sejumlah dukuh lainnya.

Baca Juga: Gunung Merapi Kian Sering Erupsi, Warga dan BPBD Intensifkan Siaga Malam

"Kita sambang warga dan cek kondisi sampai di Dukuh Stabelan yang jaraknya hanya 3 km dari puncak Merapi. Alhamdulillah, meski diguyur hujan abu namun tidak menimbulkan kepanikan serta keresahan warga,” terang dia.

Menurut Sekdes Tlogolele, hamper seluruh warga keluar rumah dan membuat api unggun di depan rumahnya masing-masing. Pembuatan api unggun ini, sebagai tradisi ritual warga agar bencana Gunung Merapi cepat berhenti.

Tak berapa lama, pihaknya juga mendapat informasi dari teman di wilayah Kabupaten Sleman, DIY terjadi guguran awan panas Gunung Merapi lagi, berdampak turunnya hujan abu.

Baca Juga: Misteri Speaker Toa di Stabelan, Pamali Dibunyikan Saat Erupsi Merapi

“Kemudian kita turun sembari menyisir warga yang masih berjaga di luar rumah. Juga kita berikan logistik mie instan dan kopi untuk warga yang masih berjaga agar tetap semangat dan waspada.”

Neigen mengaku, sampai di rumahnya pukul 03.00 WIB. Dan saat itu hujan abu sudah mulai reda. Namun demikian, Kamis 10 Maret 2022 pagi, hujan abu turun lebih deras lagi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya,  tercatat dari periode pengamatan pada Sabtu, 12 Maret 2022 dari pukul 00.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah telah mengalami 125 kali gempa guguran.

Baca Juga: Suksesi Pura Mangkunegaran, Inilah Penyebab GPH Paundrakarna Mangkir dari Penobatan Adik Tirinya

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyebutkan, selain gempa guguran, tercatat juga tiga kali gempa hibrid atau fase banyak, satu kali gempa embusan, dan satu kali gempa tektonik.

Tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal, ketinggiannya sekitar 300 meter di atas puncak, berdasarkan pengamatan visual.

Tercatat pada pengamatan, 28 kali guguran lava pijar keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya. Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi level III atau Siaga. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler