Ritual Malam 1 Suro, Warga Lereng Merapi Arak Kepala Kerbau ke Puncak Gunung

30 Juli 2022, 23:18 WIB
Masyarakat lereng Merapi melakukan ritual malam 1 suro dengan mengarak kepala kerbau menuju puncak gunung pada Jumat, 29 Juli 2022 malam. (Foto: Dok. Istimewa/jaka) /

KARANGANYARNEWS - Berbagai cara dilakukan warga untuk menyambut Tahun Baru Islam atau malam 1 Suro dalam penanggalan Jawa.

Sebagaimana dilakukan masyarakat lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali.

Mereka melakukan tradisi sedekah gunung pada Jumat, 29 Juli 2022 malam. Tradisi ini digelar kembali setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19.

Pantauan di lokasi acara, nasi tumpeng, sesaji serta kepala kerbau sebelum diarak ke puncak Merapi, terlebih dahulu didoakan tokoh masyarakat setempat.

Baca Juga: Cerita Horor Rumah Sisik dari JeroPoint, Ini Link dan Sinopsisnya

Dalam prosesi sedekah Gunung Merapi, ratusan masyarakat tumpah ruah di lokasi acara guna menyaksikan ritual tahunan itu. 

Tradisi diawali kirab kepala kerbau dari Dusun Temusari menuju Joglo Mandala I. Selain kepala kerbau, turut diarak pula berbagai macam hasil bumi dan sejumlah tumpeng pengiring.

"Merupakan tradisi yang tidak bakal ditinggalkan masyarakat karena masyarakat sangat meyakini bahwa dengan melakukan ritual tersebut, maka masyarakat yang bermukim di sini akan diberi keberkahan," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Supana.

Sementara itu, Sekretaris Desa Lencoh, Suwarno, mengungkapkan selain untuk meminta keberkahan, tradisi ini juga sebagai permohonan keselamatan kepada Tuhan dari berbagai bencana.

Baca Juga: Jenazah Wanita Tanpa Identitas Ditemukan di Dalam Karung, Ini Ciri-cirinya

"Tradisi sedekah gunung merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas keberkahan warga di sekitar Merapi selama ini,” katanya.

Usai dilakukan ritual dan doa hingga tengah malam, kepala kerbau dan sejumlah sesaji dibawa menuju puncak Gunung Merapi untuk dilarung.

Sementara sejumlah tumpeng menjadi rebutan warga yang telah menunggu di Joglo. Masyarakat meyakini makanan itu akan mendatangkan berkah dalam kehidupan.

Salah seorang masyarakat yang ikut berebut tumpeng, Maryani mengaku tiap tahun ikut datang dalam tradisi rutin ini. Dia bersama masyarakat Desa Lencoh percaya tradisi ini mampu memberikan berkah bagi masyarakat sekitar.

"Dari dulu sudah ada tradisi ini, jadi berharap bisa tenang masyarakatnya," ucap dia. (jaka) ***

Editor: Andi Penowo

Tags

Terkini

Terpopuler