Berlatar Intrik Politik Kerajaan, Inilah Sejarah Kerajinan Tembaga Khas Cepogo

- 23 Januari 2022, 18:24 WIB
Seorang pengrajin seni ukir tembaga dan kuningan tengah berproses produksi di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali
Seorang pengrajin seni ukir tembaga dan kuningan tengah berproses produksi di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali /Dok Handycraf/

Baca Juga: Pengantin Baru di Klaten Wajib Tebar Benih Ikan; Wouw, 1 Kuintal Masbro

Saat melacak jejak pusaka yang hilang, Sinuhun Paku Buwono X mengetahui aktifitas warga lereng gunung Merapi Merbabu membuat dan memperbaiki peralatan dapur dari tembaga.

Ketertarikannya sang raja, disebutkan karena baru pertama kalinya mengetahui. Di lingkungan Kerajaan, Sinuhun Paku Buwono X memang sering melihat pengrajin tembaga, namun diperuntukkan membuat perhiasan dan ataau senjata.

“Teruskan olah ketrampilan kalian, kelak bakal menjadi jalan derasnya aliran rejeki,” kata Raja Kasunanan Surakarta Hadingrat, Sinuhun Paku Buwono X kepada beberapa pengrajin tembaga yang dilihatnya.

Baca Juga: Weton Minggu Wage; Inilah Aura Pendongkrak Rejeki Keluarga Tercinta

‘Sabda pandita ratu’, titah atau ucapan seorang raja kala itu diyakini warga masyarakat sebagai perintah sekaligus harapan dan atau doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Terbukti juga, hingga sekarang kemakmuran warga Desa Tumang, karena lebih ditopang aktifitas mereka sebagai pengrajin tembaga, selain juga bertani sayuran.

Dikutip dari data demografi setempat, Desa Tumang berpenduduk 9.093 jiwa terdiri 3.033 KK. Tercatat juga, tak kurang 2000 warganya berprofesi pelaku usaha kerajinan tembaga.

Baca Juga: Dua Pasien Omicron Meninggal, Kemenkes Beri Penjelasan Ini

Usaha seni kriya yang diwariskan nenek moyangnya,  kini telah didukung 178 bengkel kerja menengah hingga besar, plus 55 outlet atau show room pemasaran produknya.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x