Jateng Gencarkan Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Perempuan

4 November 2021, 16:28 WIB
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen seusai membuka acara pencanangan Desa Sejahtera bagi Perempuan dan Anak (Destara), di Pendopo Kabupaten Pemalang /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS - Tiga desa di tiga kabupaten dijadikan sentra pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan perekonomian perempuan.

Pola yang dikembangkan di tingkat pedesaan ini, telah dilaksanakan di tiga kabupaten provinsi Jateng. Masing-masing di Kabupaten Sragen, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Demak.

Pemprov Jateng terus menggenjot upaya pengentasan warga miskin. Satu di antaranya, dengan memberdayakan perekonomian perempuan, menggandeng Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) dan dinas-dinas terkait melalui pemberian bantuan dan pelatihan keterampilan.

Baca Juga: Sumbang 1.100 Paket Sembako, First Media : Kami ingin Dekat Masyarakat Solo

Pemberdayaan ekonomi perempuan, dilaksanakan dengan memaksimalkan potensi lokal. Desa Bantarbolang, Pemalang  satunya. Pola pengembangan ekonomi perempuan dilakukan dengan memberdayakan, warga membuat sirup rambutan.

Pembuatan sirup rambutan ini, dilatarbelakangi hampir di setiap halaman rumah mereka terdapat tanaman buah rambutan. Jika sedang musim, warga bisa memanen hingga satu kwintal buah rambutan. Ini mengakibatkan harga jual rambutan merosot. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebut, pengentasan warga miskin mutlak dilakukan secara bergotong royong. Tidak hanya pemerintah, namun elemen terkait juga punya tanggungjawab serupa.

Baca Juga: Penerimaan Insentif Pajak Resmi Diperluas, Pajak Apa Saja?

“Pasti nanti ada dampak positif salah satunya untuk menanggulangi kemiskinan," ujar Yasin, seusai membuka acara pencanangan Desa Sejahtera bagi Perempuan dan Anak (Destara), di Pendopo Kabupaten Pemalang, Rabu 03 Nopember 2021.

Ia menyebut selain pemberdayaan, ada pula bantuan stimulan berupa renovasi rumah layak huni dan santunan bagi anak yatim piatu karena Covid-19.  Terkait tugas pengentasan kemiskinan dari pemerintah pusat, Yasin mengaku optimis.

Namun demikian, pihaknya menyadari dengan tenggat yang ditetapkan penuntasan warga miskin akan dilakukan secara bertahap. Mengingat, kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Baca Juga: Bekuk 325 TSK Curanmor, Polda Jateng Amankan Barang Bukti Rp 8 Miliar

"Untuk Pemkab Pemalang kami minta ditingkatkan pendampingannya terhadap potensi lokal seperti kepiting dan nanas. Bukan hanya didampingi, tapi carikan juga pangsa pasarnya,” pesan dia penuh harap.

Ketua BKOW Jateng Nawal Nur Arafah berharap, program ini dapat menumbuhkan ketahanan ekonomi keluarga. Pada akhirnya, Destara diharapkan dapat membantu pengentasan warga miskin di Jateng.

"Termasuk kami akan bekerjasama dengan DP3AP2KB Jateng, Dinkes untuk mengatasi stunting (anak kerdil) di sini. Ke depan, kita akan fokus ke penurunan angka stunting dan pengolahan sampah," tuturnya.

Baca Juga: Primbon Jawa, Kamis Wage Rintis Waralaba Destinasi Wisata Perairan

Nawal menjelaskan, pemberdayaan yang dilalukan di setiap desa berbeda-beda. Seperti di Desa Kebon Batur Demak yang memberdayakan pengolahan kunyit kering. Sementara di Desa Ketro Sragen, mengolah ikan air tawar.

Sementara Kepala Dinas Perempuan dan Anak Jateng Retno Sudewi mengatakan, selain pendampingan ekonomi perempuan pihaknya juga melakukan pendirian pusat anti kekerasan perempuan dan anak.

"Kita ada pelatihan peningkatan produktifitas perempuan, kita juga bentuk sentra pelaporan terpadu (SPT). Juga ada forum anak di Desa Bantarbolang," sebutnya.

Baca Juga: Ini Kronologi Kecelakaan Maut Vanessa Angel Meninggal Dunia, Gara-gara Sopir Ngantuk

Ia menjelaskan Destara harmoni dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Di antaranya pemberdayaan ekonomi perempuan, pencegahan perkawinan anak, menurunkan pekerja anak dan mengurangi angka kekerasan perempuan dan anak.

Terakhir, Dewi menyebut dalam Destara pihaknya juga menggandeng dinas lain guna memaksimalkan potensi pemberdayaan ekonomi dan kesehatan masyarakat tak mampu. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler