Lampui Target Presiden, Penyaluran KUR UMKM Jateng Tertinggi Nasional

23 Maret 2022, 15:05 WIB
Kepala OJK Regional 3 Jateng-DIY, Aman Santosa dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo seusai Rapat Koordinasi Daerah dan Pleno TPKAD Se-Jawa Tengah /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM di Jawa Tengah tercatat menggapai nila terbesar se-Indonesia.

Kepala OJK Regional 3 Jateng-DIY, Aman Santosa mengatakan di Jateng ini capaian kredit UMKM melebihi capaian permintaan nasional. Bahkan capaian itu sudah diraih Jateng sejak tahun 2016.

"Kita bersyukur itu ya. Contoh misalnya, UMKM di Jawa Tengah ini persentasenya sudah mencapai dari kredit UMKM mencapai 45 persen. Ini lebih tinggi daripada permintaan Presiden, 35 persen. Di Jawa Tengah, sudah mencapai 45 persen lebih".

Baca Juga: Terkait Keseriusan Investasi Singapura, Ganjar; Infrastruktur Masih Jadi PR Kita

Demikian disampaikan Aman Santoso seusai mendampingi Gubernur Ganjar Pranowo di Rapat Koordinasi Daerah dan Pleno TPKAD Se-Jawa Tengah di kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Jateng-DIY, di Kota Semarang, Selasa 22 Maret 2022.

Menurutnya, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Tengah tahun 2021 totalnya mencapai Rp 42 triliun. Jumlah itu merupakan yang tertinggi secara nasional, dengan porsinya mencapai 18 persen.

"Ini merupakan gambaran bahwa sudah cukup baik dalam melaksanan akses keuangan bagi masyarakat, cuman memang kita harus evaluasi, jangan-jangan masih ada ruang-ruang yang bisa diperbaiki untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," terangnya.

Baca Juga: Cidera Tangan Belum Sembuh, Ganjar Menyapa Warga Sambil Jalan Pagi

Mengingat saat ini, masih banyak orang yang mengadu belum dapat KUR, atau belum dapat kredit. Sehingga dari mereka ada yang terpaksa lari ke pinjaman online (pinjol) atau ke rentenir dan sejenisnya.

Di 2022 ini, pihaknya akan mengevaluasi dan membuat program baru supaya keluhan keluhan masyarakat atau kesenjangan (gap) bisa diperbaiki secara perlahan.

"Karena kita sudah tahu harus kemana bergerak. Program sudah bagus besarannya, tetapi saya sadari ada beberapa ruang yang masih bisa diisi. Intinya, perbankan memang perlu lebih proaktif jemput bola agar masyarakat yang tidak terlayani dapat terlayani dengan baik," terangnya.

Baca Juga: Rica Rica Biawak, Citarasa Kuliner Ekstrim Pendongkrak Stamina Pria

Data OJK mencatat UMKM di Jawa Tengah ada sekitar 4 juta. Dari hasil survei mereka, pelaku UMKM mengalami kesulitan pada soal pemasaran. Selanjutnya, UMKM terkendala di pembiayaan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya terus berikhtiar membantu UMKM mencari cara baru agar pascapandemi ini ekonomi bisa menggeliat.

"Mereka yang kesulitan mencari kerja bisa menjadi entrepreneur. Sehingga masyarakat yang mempunyai usaha baru, mulai berkembang, mulai bagus agar usaha mereka bisa lebih gede.” kata Ganjar. *** 

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler