Mentauladani Keberkahan Usia Panjang Sahabat Rasulullah SAW

9 April 2022, 03:15 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni /dok pribadi/

Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.

DIKARUNIAI usia panjang,  adalah keistimewaan. Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah SAW menyampaikan firman Allah SWT, "Demi kemuliaan-Ku, keagungan-Ku, dan kebutuhan hamba-Ku kepada-Ku.

Sesungguhnya Aku merasa malu menyiksa hamba-Ku, baik laki-laki maupun perempuan, yang telah beruban karena tua dalam keadaan muslim".

Dalam hadits lain beliau bersabda, "Sebaik-baik diantara kalian ialah orang yang panjang umurnya dan baik pula amalannya". (HR At-Tarmidzi). 

Baca Juga: Inilah Jawabnya, Kenapa Usia Umat Rasulullah SAW Lebih Pendek?

Usia umat Rasulullah SAW, tidak sepanjang usia umat terdahulu. Dalam sebuah hadist disebutkan, usia mereka umumnya antara 60 sampai 70 tahun. Rasulullah SAW, pernah mengadukan pendeknya usia umat beliau kepada Allah SWT.

Alquran juga berulang kali memperingatkan akan datanya ketuaan dan kepikunan. Misalnya, dalam surah An-Nahl ayat 70, "Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu.

Dan diantara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah, supaya tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa".

Baca Juga: Wajib Dicatat, Ini 4 Amalan Hari Jumat yang Dianjurkan Rasulullah

Kepikunan yang mengiringi ketuaan itulah yang ditakuti oleh Rasulullah SAW, sehingga beliau selalu berdo'a, "Aku berlindung kepada-Mu dari usia yang paling hina".

Suatu kali Ma'an bin Zaidah mendatangi Al-Makmun. Makmun bertanya, "Bagaimana keadaanmu di usia tua renta ini?". Ia menjawab, "Aku bisa jatuh hanya karena tersandung kotoran unta, dan cukup diikat hanya dengan sehelai rambut".

"Bagaimana keadaanmu dalam makanan, minuman dan tidurmu?" Ia menjawab," Bila lapar, aku marah; dan bila makan, aku merasa jengkel. Bila berada di antara orang-orang, aku mengantuk; dan bila di atas kasurku, aku terjaga".

Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah 14 Perumpaan Orang Mukmin Menurut Rasulullah

"Bagaimana keadaanmu dengan para wanita?" Beliau menjawab, "Kalau wanita yang buruk rupa, aku tidak menginginkan mereka; sedangkan para wanita yang cantik tidak menginginkanku".

Makmun berkata, "Kalau begitu tidak pantas orang sepertimu dianggap muda". "Lipat gandakanlah imbalan untuknya dan haruskanlah ia menetap di rumahnya. Biarkan masyarakat yang mengunjunginya, dan jangan biarkan ia mengunjungi siapapun".

Sejak zaman Rasulullah SAW sampai kini, ada orang-orang yang dianuggrahi Allah SWT usia  panjang dari orang pada umumnya. Mereka mengisinya berbagai kebaikan, sehingga hidup mereka penuh berkah dan tercatat dalam sejarah.

Baca Juga: Semudah Membalikkan Telapak Tangan, Mengubah Dunia dari Diri Kita Sendiri

Mereka inilah yang dimaksud dalam hadits Nabi, "Sebaik-baik kalian adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya".

Diantara para sahabat Nabi yang dianugrahi usia panjang adalah Anas bin Malik, salah seorang sahabat utama, perawi hadits terkenal dan pelayan Rasulullah SAW.

Anas lahir pada tahun ke 10 sebelum HIjrah, sejak kecil sudah memeluk Islam dan terus melayani Rasulullah SAW sampai beliau wafat. Kurang lebih 10 tahun lamanya ia melayani Rasulullah SAW, selama beliau menetap di Madinah.

Baca Juga: Ini Amalan Ibadah Murah dan Mudah Dilakukan Menurut Gus Baha

Ibunya yang mula pertama membawanya menghadap Rasulullah SAW, agar dapat melayani beliau. Anas bangga menyandang predikat "pelayan Rasulullah", karena kedudukan itu memang suatu kemuliaan.

Ia adalah sahabat yang terbanyak memiliki anak, berkat do'a Nabi SAW. Suatu ketika ibunya memohon, agar Rasulullah SAW mendo'akannya. Maka beliaupun mendo'akan Anas;

"Ya Allah, berilah rizqi anak dan harta kepadanya, dan berkahilah dia". Dalam redaksi yang lain, do'a beliau sebagai berikut, "Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, dan masukkanlah ia ke dalam surga".

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Memaknai Falsafah Filosofi Pacul

Anas adalah sahabat yang terakhir wafat di Basrah. Menurut riwayat yang paling kuat, ia wafat pada tahun 93 H/711 M dalam usia 103 tahun, dia wafat setelah menjalani kehidupan penuh perjuangan.

Ia kaya dengan ilmu, dan sarat dengan amal. Di saat ajal hendak menjemput, ia berkata, "Talqinkanlah aku dengan ucapan La ilaha illallah". Dan kalimat tauhid itu terus diucapkannya, hingga ruh berpisah dari jasadnya. ***

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kantibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler