5 Tempat Wisata Paling Sakral, Angker dan Mistis

- 8 Januari 2022, 14:39 WIB
Sendhang Bulus Jimbung Klaten
Sendhang Bulus Jimbung Klaten /Instagram

KARANGANYARNEWS - Inilah lima tempat wisata paling sakral, angker, dan mistis yang terletak di kawasan Soloraya. Selain dikenal mistis dan angker, kelima tempat wisatawan ini juga dikenal dapat membawa berkah.

Sebagian besar berupa makam, pertapaan, sendang atau mata air yang dinaungi pohon-pohon besar.

1. Sendhang Bulus Jimbung

Sendang Bulus Jimbung atau bulus belang putih letaknya di Kalikotes, Klaten. Tempat itu masih dipercaya sebagaian orang untuk mencari pesugihan. 

Baca Juga: 5 Wisata Religi Kristen & Gua Maria Paling Ngehits di Tawangmangu

Dari cerita tutur masyarakat sekitar, sendhang itu dihuni sepasang pangeran dan puteri yang tak kasat mata, Ki Poleng dan Nyi Poleng. Keduanya berwujud sepasang bulus atau kura kura atau labu labu.

Orang-orang yang ngalap berkah biasanya menggunakan sesaji seperti kemenyan candu, minyak wangi, tumpeng ayam panggang kampung, kembang setaman serta tiga macam daging ayam mentah. 

Berhasil tidaknya ritual itu ditandai dengan kedatangan seekor kura-kura saat pelaku ritual sedang berendam di sendang itu. Jika kura-kura menggigit telunjuk jari hingga meninggalkan bekas warna putih, itu berarti tirual mencari pesugihannya berhasil.

Baca Juga: Pasar Ngat Pahingan, Ikon Wisata Lereng Merapi Unik Nan Eksotik

Meskipun dijadikan tempat ritual, sendhang itu di sisi lain menjadi tempat rekreasi yang murah meriah. Tempatnya sejuk dan nyaman.

2. Umbul Sungsang Pengging

Umbul Sungsang Pengging
Umbul Sungsang Pengging Instagram

Setiap Kamis malam atau malam Jumat Pahing, mata air yang terletak di Desa Bendan, Pengging, Banyudono, Boyolali ini sering digunakan untuk berendam atau kungkum. 

Sebagian berendam untuk mengenang R.Ng (Raden Ngabehi) Yosodipuro dan melanjutkan ritual berendam para leluhur. Tapi pada umumnya, para wisatawan yang berendam pada malam Jumat Pahing, bertujuan untuk menyucikan jiwa raga, terapi kesehatan dan psikologi. 

Baca Juga: Borobudur Jadi Destinasi Uji Coba Pembukaan Wisata

3. Dlepih Khayangan

Dlepih Khayangan Tirtomoyo Wonogiri
Dlepih Khayangan Tirtomoyo Wonogiri Instagram

Wisata spiritual di Dlepih, Khayangan, Wonogiri ini cukup moncer di kalangan bangsawan Jawa, khususnya Solo dan Jogja. Tempat ini diyakini menjadi saksi bisu pertemuan antara penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul dengan pendiri Mataram Islam, Panembahan Senopati.

Maka tidaklah mengherankan jika tempat ini juga menjadi salah satu tempat labuhan yang digelar Karaton Kasultanan Ngayogyakarta atau Keraton Jogja, yakni Labuhan Dlepih. 

Keraton Jogja sendiri merupakan salah satu penerus Wangsa Mataram setelah berpindah dari Kartasura ke Desa Sala yang menjadi Kasunanan Surakarta.

Baca Juga: Ini Dia, 5 Air Terjun Tersembunyi di Wonogiri

4. Makam Ki Ageng Balak

Kiran di malam KinAgeng Balak Bendosari Sukoharjo
Kiran di malam KinAgeng Balak Bendosari Sukoharjo Instagram

Makam Ki Ageng Balak terletak di Desa Mertan, Bendosari, Sukoharjo. Balak dapat ditafsirkan sebagai pageblug tapi juga bisa berarti membangkang.

Menurut cerita dari mulut ke mulut, Ki Ageng Balak merupakan nama samaran Raden Sujono, putra Brawijaya V pada era kekuasaan Majapahit. Raden Sujono membangkang dan pergi dari istana lantaran dipaksa menikah dengan wanita yang bukan pujaan hatinya.

Kesaktian Ki Ageng Balak diketahui setelah Majapahit mengalami pageblug dan sang ayah mendapatkan wangsit bahwa Raden Sujono lah yang sanggup menyelesaikannya. Raden Sujono diminta untuk pulang, tapi ia menolak dan hanya memberikan petunjuk.

Baca Juga: Eksotika Air Terjun Sewawar dan Sedinding, Pesona Menawan di Lereng Lawu

Majapahit pun kembali makmur. Sejak itulah makam Ki Ageng Balak diyakini dapat memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah.

5. Pertapaan Pringgodani

Pertapaan Pringgodani
Pertapaan Pringgodani Instagram

Tak banyak yang kuat melakukan laku spiritual di Pertapaan Pringgodani. Udaranya yang terlalu dingin menjadi salah satu alasannya.

Selain itu, wisatawan harus melewati jalan yang cukup jauh kurang lebih 2 kilo meter dengan jarak tempuh 45 menit dengan berjalan kaki dari tempat parkir. 

Baca Juga: Inilah 10 Destinasi Wisata Lereng Barat Gunung Lawu yang telah Dibuka

Terletak di Desa Blumbang, Tawangmangu, Karanganyar, Pertapaan Pringgodani dikenal sakral. Warga sekitar meyakini bahwa Pertapaan Pringgodani pernah dijadikan tempat bertapa seseorang yang mengalahkan Prabu Boko pada zaman Kerajaan Kaling.

Sedangkan versi penganut aliran kepercayaan meyakini tempat itu sebagai hadiah dari Brawijaya V untuk Eyang Konconegoro.

Sejumlah petinggi sempat mengunjungi tempat ini. Ada KH Abdurrahman Wahid saat masih menjabat presiden, SBY (Susilo Bambang Yudoyono), serta Hatta Rajasa. ***

Editor: Abednago Afriadi

Sumber: YouTube Instagram perpusnas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah