Apa Arti Ahlan wa Sahlan, Marhaban yaa Ramadhan? Begini Penjelasan Ustadz Miftah Fauzi

- 30 Maret 2022, 01:14 WIB
Marhaban ya Ramadhan.
Marhaban ya Ramadhan. /Freepik

KARANGANYARNEWS –Ramadhan dalam beberapa hari lagi tiba. Ucapan selamat menyambut datang bulan suci Ramadhan pun mulai terdengar.

Dalam Bahasa Arab, kalimat seperti Ahlan wa sahlan Marhaban yaa Ramadhan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan keap diucapkan. Apa arti dan makna kedua kata itu? Apakah sekadar selamat datang?

Islam dan Bahasa Arabnya memang punya keunikan. Seperti doa kita untuk pengantin baru yang berbunyi, semoga sakinah mawaddah wa rahmah.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Menyambut Ramadhan 1443 H, Bisa Untuk Status Instagram dan WhatsApp

“Kalau ditanya, apa maknanya? Ya begitu saja. Semoga bahagia. Nah, padahal ada makna yang dalam di balik pilihan kata itu,” ujar Ustadz Miftah Fauzi Rakhmat dalam sebuah tulisannya,

Ketua Yayasan Muthahhari Bandung itu menjelaskan Ahlan bisa diartikan sebagai penghuni, yang layak, yang ahli dan masih banyak lagi.

“Mengucapkan ahlan menyambut selamat datang, artinya make yourself at home. Anggap saja rumah sendiri. Ini tempatmu sendiri. Kau memang layak di sini. Tidak perlu sungkan-sungkan,” ujarnya.

Baca Juga: Begini Bacaan Niat Puasa dan Doa Berbuka, Jangan Sampai Terlewatkan!

Sahlan, lanjut dia, artinya take it easy. Senyamanmu saja. Yang santai saja. Mudahkan dan leluasalah di sini.

Alhasil, ahlan wa sahlan lebih dari sekadar ucapan selamat datang. Menurut Ustadz Miftah Fausi, Islam mengajarkan bagaimana umat muslim menyambut tamu agar leluasa, nyaman, seperti tinggal di rumah sendiri.

Selain itu, Islam juga mengajarkan adab bertamu. Selain ada kewajiban dari sisi tuan rumah, kata dia, ada juga kewajiban dari sisi tamu.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Menyambut Ramadhan 1443 H, Bisa Untuk Status Instagram dan WhatsApp

“Lalu, apa bedanya ahlan wa sahlan dengan marhaban. Dan yang mana yang kita ucapkan untuk bulan suci?” tanya Ustadz Miftah Fauzi.

Dia menjelaskan kata marhaban berasal dari kata rahiba atau rahuba yang artinya luas, besar, lapang. Ucapan marhaban menunjukkan tuan rumah yang menyambut tamu dengan segala kebesaran hati, kelapangan jiwa, dan keluasan diri.

“Marhaban menunjukkan lapang dada. Sebagai tuan rumah, kita menyambut tamu dengan terbuka dan bahagia. Itulah marhaban,” ujarnya.

Baca Juga: Begini Pandangan Unik Gus Baha Tentang Puasa Ramadhan

Masih dari akar kata yang sama, yaitu rihab, menurut Ustadz Miftah Fauzi,  kata marhaban juga bermakna tempat beristirahat, taman, rest area.

“Jadi saat kita mengucapkan Marhaban ya Syahra Ramadhan, artinya kita jadikan juga bulan suci ini bulan beristirahat. Bulan beristirahat siapa? Buat jiwa kita, ruh kita,” katanya.

Sebab, tambah dia, sudah terlalu lama ruh lelah. Sudah terlalu lama jiwa letih. Apa yang melelahkannya tidaklain karena urusan duniawi, pikiran-pikiran yang tidak disandarkan pada Allah SWT.

Baca Juga: Awal Puasa Ramadhan Beda Lagi, Inilah Penegasan Muhammadiyah

Marhaban ya Syahra Ramadhan, lanjut Ustadz Miftah, artinya permohonan agar dada dilapangkan, hati diluaskan, dan jiwa dibesarkan.

Dengan demikian, saat memasuki bulan suci Ramadhan sudah tidak ada ganjalan terhadap sesama. Tidak ada unek-unek, dan segela sesuatu yang membuat hati sempit.

“Masuki bulan suci dengan demikian juga bermakna mengistirahatkan diri dari sesuatu yang tidak untuk Dia,” jelasnya.

Baca Juga: Masjid Jadi Nyaman, Jelang Bulan Ramadhan

Dengan mengucapa Marhaban ya Syahra Ramadhan, kata Ustadz Miftah, semoga umat Islam bisa menjemput bulan suci Ramadhan dengan hati ikhlas, dan dada yang lapang.

Selain itu, bersama bulan Ramadhan semoga menjadikanmu jiwa-jiwa umat Islam tumbuh kembali, sehingga bisa kembali mengarahkan hidupnya sesuai perintahNya.***

 

Editor: Ken Maesa Pamenang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah