Mengintip Misteri Berburu Pesugihan di Villa Singontoro Kota Semarang

- 30 Maret 2022, 15:41 WIB
Villa Singontoro di kawasan Tanah Putih, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, bangunan berarsitektur Belanda yang disebut-sebut sebagai tempat pemburu pesugiahan
Villa Singontoro di kawasan Tanah Putih, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, bangunan berarsitektur Belanda yang disebut-sebut sebagai tempat pemburu pesugiahan /Tangkapan YouTube/

KARANGANYARNEWS – Misteri mistis Villa Singontoro Semarang, tak Cuma penampakan nono Belanda nan cantik. Konon, bangunan berarsitektur Belanda ini juga sebagai tempat keramat berburu pesugiahan.

Semarang kota metropolitan ibukota Provinsi Jawa Tengah, masih banyak berdiri bangunan kuno berarsitektur kolonial tempoe doeloe. Sejak jaman kolonialisme Belanda Semarang memang sudah menjadi pusat pemerintahan daerah sekaligus pusat distribusi berbagai hasil pertanian dan perkebunan ke Batavia.

Untuk mendukung kegiatan pemerintahan penjajah di daerah inilah, berbagai infrastruktur maupun bangunan bergaya khas kolonial didirikan di Semarang. Setelah Indonesia merdeka, sebagian bangunan tadi beralih fungsi.

Baca Juga: Misteri Dua Sundel Bolong Cantik Menggoda Plt Camat Paranggupito

Sebagian lainnya lagi, dibiarkan mangkrak dikosongkan tak berpenghuni. Tempat-tempat atau bangunan yang  tak terawatt inilah kemudian hari terkesan angker penuh misteri, karena disebut-sebut masyarakat telah dihuni mkhluk-makhluk tak kasat mata.

Salah satu diantaranya, Villa Singontoro di kawasan Tanah Putih, Kecamatan Candisari, Kota Semarang. Disebutkan, bangunan kental aura mistis nan misterius ini sering juga didatango orang-orang yang melakukan ritual mencari pesugihan.

Berbagai sumber yang dihimpun menyebutkan, bangunan yang diperkirakan didirikan tahun 1928 ini, hingga sekarang tidak diketahui siapa pemiliknya dan siapa penghuni terakirnya.

Baca Juga: Misteri Penampakan di Rumah Dinas Camat Paranggupito, Histeris dan Menyeramkan

Sebagian sumber lainnya menyebutkan, bangunan bekas rumah mewah ini sekitar tahun 1980-an dibeli seorang pengusaha keturunan Tionghoa. Namun demikian, tak lama dihuni pembelinya pun meninggalkan rumah berarsitektur Belanda ini.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x